Pasokan air bersih dari PDAM Tirta Merapi Kabupaten Klaten ke pelanggan di dua kecamatan tersendat. Tidak lancarnya pasokan ke wilayah Kecamatan Karanganom dan Ceper itu disebabkan ada pembersihan di mata air Jolotundo, Kecamatan Karanganom.
"Sudah dua minggu. Kalau hidup paling jam 01.00 WIB sampai 03.00 WIB, subuh udah mati, seharian mati," ungkap warga Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Ade, kepada detikJateng, Selasa (28/5/2024) siang.
Dijelaskan Ade, di wilayahnya ada sekitar lima RT yang terdampak dengan satu RT sekitar 60 KK. Tetapi dari desanya ke timur sampai beberapa desa juga kondisinya sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pokoknya ke timur begitu semua, lewat Dusun Muludan, Desa Brangkal terus ke timur. Sementara air dari tandon yang disediakan PDAM yang cukup membantu meskipun antre," katanya.
Pantauan detikJateng, di Dusun dan Desa Jurangjero, Desa Brangkal dan lainnya ditempatkan bak tandon di beberapa titik. Bak setinggi satu meter dengan diameter satu meter itu diberi beberapa kran.
Di Desa Jurangjero warga masih tampak mengambil air dari bak tandon. Warga membawa ember untuk alat angkutan air ke rumah.
Kirman, warga Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom menyatakan sudah dua minggu pasokan air terganggu jika pagi sampai siang. Namun hari ini sudah mulai lancar.
"Hari ini sudah mulai mengalir. Entah besok," ungkap Kirman sambil membuka keran depan rumahnya.
Sementara itu, Kades Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Ali Murtono membenarkan adanya gangguan pasokan air tersebut. Air disebutnya hanya mengalir pada jam tertentu.
"Mengalir hanya jam tertentu, di Desa Jurangjero mengalir mulai pukul 21.00 WIB sampai menjelang subuh. Antisipasi dari PDAM menyediakan tandon, juga pemerintah desa," ungkap Ali.
Saat diminta konfirmasi, Direktur Teknis PDAM Tirta Merapi, Sigit Setyawan Bimantoro membenarkan ada gangguan tersebut. Namun saat ini pasokan air sudah mulai normal.
"Terakhir ini tadi sudah mulai normal, baik untuk Jurangjero, Kecamatan Karanganom maupun Klepu, Kecamatan Ceper. Semoga terus lancar," ungkap Sigit.
Dijelaskan Sigit, gangguan itu disebabkan ada aktivitas pengurasan kolam mata air Jolotundo yang menjadi sumber air PDAM. Pengurasan dilakukan untuk menghilangkan lumut.
"Ada pengurasan kolam sepekan dua kali kemarin untuk membersihkan lumut. Kita sudah koordinasi dengan pengelola dan Dinas Pariwisata untuk mencari solusi," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Sri Nugroho menyatakan pengurasan untuk memberikan pelayanan pengunjung. Dikuras ringan dua kali sepekan.
"Maaf kami juga memberikan pelayanan terbaik terhadap pengunjung wisata biar bersih selalu jernih dari lumut. Kuras ringan setiap hari Rabu dan Sabtu. Kuras total sebulan sekali," jelas Sri Nugroho.
(aku/apu)