Sudah setahun kasus tewasnya NA (16), pelajar kelas IX SMP di Klaten yang dianiaya geng motor, masih gelap. Pelaku penganiayaan siswa yang tinggal di Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara itu sampai saat ini belum ditangkap.
"Sudah satu tahun lebih tidak ada titik terang apa pun. Stag tidak ada kelanjutan kabarnya," ungkap Andika, kakak korban ketika dimintai konfirmasi detikJateng, Selasa (28/5/2024).
Dijelaskan Andika, keluarganya sering ke Mapolres Klaten usai kejadian sampai kini. Namun, masih belum ada kelanjutan penyelidikan kasusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada kelanjutan, kadang saya WA (ke penyidik) minta kabar. Dulu juga pernah ke sana, terus ada gelar perkara," tutur Andika.
Saat gelar perkara, sambung Andika, dirinya dan ibunya diundang ke Polres. Oleh petugas mereka dijelaskan saksi-saksi yang sudah diminta keterangan.
"Ditunjukkan saksi-saksinya, sudah segini, sudah begini, namanya ini-ini. Terus kami diminta bantu carikan info temen-temennya (NA)," terang Andika.
"Kami ingin hak dan keadilan. Iya pasti (ingin pelaku segera ditangkap)," imbuh Andika.
Kapolres Klaten AKBP Warsono saat diminta konfirmasi detikJateng menyatakan kasus tidak dihentikan. Penyelidikan terus dilakukan.
"Masih berlanjut, ini kami cek lagi," jawab Warsono kepada detikJateng.
Dari catatan detikJateng, saat kasus pengeroyokan itu terjadi, Polres Klaten baru saja proses Sertijab dari AKBP Eko Prasetyo kepada AKBP Warsono.
NA Tewas Dikeroyok di Simpang Tiga Srago
Seperti diberitakan sebelumnya, pelajar SMP tersebut meninggal dunia setelah dirawat dua hari di RSI Klaten tanggal 15 Mei 2023. Pelajar kelas 3 SMP yang berinisial NA (16) itu diduga menjadi korban pengeroyokan oleh gerombolan tak dikenal pada malam hari di simpang tiga Srago, Klaten Tengah tanggal 14 Mei 2023.
Staf PKRS dan Humas Pemasaran RS Islam Klaten, Aditya Dimas mengonfirmasi kabar meninggalnya NA.
"Meninggal pukul 22.45 WIB (Senin, 15 Mei). Iya benar (meninggal), pasien rawat inap di Ruang PICU, rujukan dari RSUD Bagas Waras hari Minggu 14 Mei 2023," kata Dimas kepada detikJateng saat itu.
Suharyono, warga sekitar lokasi menceritakan kejadiannya pada Sabtu (14/5/2023) pukul 00.30 WIB. Dia saat itu tengah beristirahat tetapi mendengar suara gaduh.
"Saya baru rebahan terdengar suara geruduk-geruduk gaduh di luar rumah. Saya lihat, gerombolan dengan sepeda motor ke arah timur lalu balik arah kayanya mengejar," katanya kepada detikJateng, Selasa (16/5/2023).
(apl/ams)