Sejarah Keberadaan Keturunan Jawa di Kaledonia Baru, Begini Asal-usulnya

Sejarah Keberadaan Keturunan Jawa di Kaledonia Baru, Begini Asal-usulnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 20 Mei 2024 15:45 WIB
Lokasi Kaledonia Baru atau New Caledonia (Google Maps)
Ilustrasi keberadaan keturunan Jawa di Kaledonia Baru. Foto: Google Maps
Solo -

Tahukah kamu bahwa komunitas keturunan Jawa tersebar di beberapa wilayah dunia, termasuk di Kaledonia Baru? Sejarah keberadaan keturunan Jawa di Kaledonia Baru ini ternyata tidak terlepas dari penjajahan Belanda.

Dikutip dari laman New Caledonia Tourism, Kaledonia baru adalah wilayah Prancis yang berada di Samudera Pasifik. Letaknya berada di sisi timur Australia dan utara Selandia Baru. Meski masih bagian dari Prancis, Kaledonia baru memiliki otonomi khusus.

Lalu bagaimana orang-orang Jawa bisa sampai Kaledonia Baru? Kali ini detikJateng akan merangkum berbagai informasi mengenai sejarah keturunan Jawa di Kaledonia. Informasi ini dirangkum dari buku 'Diplomasi: Kiprah Diplomat Indonesia di Mancanegara' oleh A Agus Sriyono, Darmansjah, dan Bagas Hapsoro serta tesis berjudul 'The Javanese diaspora in New Caledonia' oleh Hayuningsih dari University of Amsterdam (2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Keberadaan Keturunan Jawa di Kaledonia Baru

Sejarah dan asal-usul orang Jawa di Kaledonia Baru bermula dari masa kolonial Prancis dan sistem kerja paksa kontrak yang diterapkan di wilayah tersebut. Kaledonia Baru adalah sebuah kepulauan di Pasifik Selatan, pertama kali 'ditemukan' oleh dunia Barat melalui ekspedisi yang dipimpin oleh Kapten Cook pada tahun 1774.

Kepulauan ini menjadi koloni Prancis pada tahun 1853 dan digunakan sebagai koloni penal dari 1864-1894. Awalnya, para narapidana Prancis dikirim untuk bekerja di sana.

ADVERTISEMENT

Namun, ketika masa kolonial penal berakhir, kebutuhan akan tenaga kerja murah untuk pertanian dan pertambangan menjadi sangat mendesak. Gubernur Jenderal Prancis di Kaledonia Baru saat itu, Paul Feillet, memutuskan untuk beralih dari penggunaan tenaga kerja narapidana ke sistem kerja paksa kontrak.

Sistem tersebut diberlakukan dari 1896-1949. Prancis mengimpor pekerja dari berbagai daerah di Asia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang tidak bisa dipenuhi oleh penduduk asli Kanak. Pasalnya, penduduk asli tersebut dianggap "tidak mau atau tidak mampu" melakukan pekerjaan tersebut.

Salah satu kelompok yang direkrut dalam jumlah besar adalah orang Jawa dari Hindia Belanda. Setelah serangkaian negosiasi antara pemerintah kolonial Belanda dan Prancis, kelompok pertama pekerja Jawa tiba di Kaledonia Baru pada 1896. Para pekerja ini didatangkan untuk bekerja di perkebunan kopi dan tambang nikel yang sedang berkembang pesat pada saat itu.

Orang Jawa dipilih karena dianggap patuh, disiplin, dan tidak banyak menuntut. Hal tersebut sesuai dengan stereotip yang dibentuk oleh kolonial Belanda.

Pekerja Jawa di Kaledonia Baru menghadapi kondisi yang sangat sulit dan kontrol ketat di bawah sistem kerja paksa kontrak. Mereka sering diisolasi di perkebunan. Bahkan mereka hanya diizinkan meninggalkan tempat kerja dengan izin khusus dari pengawas.

Diaspora Jawa Membentuk Komunitas di Kaledonia Baru

Seiring berjalannya waktu, banyak pekerja kontrak dari Jawa yang kembali ke Hindia setelah kontrak mereka berakhir. Namun, sejumlah besar pekerja Jawa memilih untuk menetap di Kaledonia Baru.

Mereka mulai membentuk komunitas yang kemudian menjadi cikal bakal diaspora Jawa di Kaledonia Baru. Namun, sejarah ini sering kali tersembunyi atau dilupakan oleh keturunan mereka karena stigma negatif yang melekat pada statusnya sebagai keturunan pekerja kontrak.

Diaspora Jawa di Kaledonia Baru kini menjadi bagian penting dari masyarakat setempat. Sayangnya, banyak keturunan Jawa yang tidak mengetahui secara rinci sejarah keluarga mereka. Penyebabnya adalah informasi yang sering disembunyikan oleh orang tua atau kakek-nenek mereka.

Meski begitu, upaya rekonstruksi sejarah oleh para sejarawan dan peneliti kini mulai membuka kembali lembaran-lembaran yang hilang dari masa lalu tersebut.

Demikian penjelasan lengkap mengenai sejarah keberadaan keturunan Jawa di Kaledonia Baru. Semoga dapat memberikan wawasan baru untuk kita semua!




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads