- Sejarah Candi Mendut
- Fungsi Candi Mendut
- Letak Candi Mendut
- Daya Tarik Candi Mendut 1. Terdapat Lima Relief Candi Relief Kuwera dan Hariti Relief Bodhisattva Ayalokitesvara Relief Bodhisattva Relief Dewi Tara Relief Sarwaniwaranawiskhambi 2. Arca-arca di Candi Mendut Arca Dyani Buddha Cakyamuni/ Arca Vairocana Arca Buddha Avalokitesvara Arca Bodhisatva Vajrapani
Jawa Tengah terkenal akan banyaknya situs bersejarah yang kini telah dimanfaatkan sebagai destinasi wisata, seperti candi. Candi-candi tersebut pun berasal dari abad serta kerajaan yang berbeda.
Situs peninggalan sejarah itu tersebar di beberapa daerah Jawa Tengah seperti Dieng, Klaten, Semarang, dan Magelang. Di Magelang sendiri setidaknya ada 7, yaitu Candi Borobudur, Candi Asu, Candi Pawon, Candi Umbul, Candi Selogriyo, Candi Ngawen, dan Candi Mendut.
Dalam artikel ini, detikJateng akan membahas tentang Candi Mendut yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Mulai dari sejarah, fungsi, letak, hingga daya tariknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Candi Mendut
Dikutip dari buku 'Candi Indonesia Seri Jawa' oleh Edi Syawati dkk, Candi Mendut diperkirakan memiliki usia yang lebih tua dari Candi Borobudur dan dibangun pada tahun 824 Masehi. Candi ini juga merupakan peninggalan agama Buddha karena terlihat dari relief serta arca yang ada di Candi Mendut.
Candi Mendut didirikan pada masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra. Berdasarkan sebuah prasasti yang ditemukan, Raja Indra bersama dengan putrinya mendirikan sebuah bangunan suci yang dinamai dengan Srimad Wenuwana.
Lalu seorang arkeolog Johannes Gijsbertus de Casparis menyebutkan nama tersebut berhubungan dengan Candi Mendut. Karena Venuvana/Wenuwana merupakan tempat Sang Buddha menyebarkan agamanya di Taman Kijang dan di Candi Mendut terdapat relief cakra (dharmachakra) yang terletak di antara dua ekor kijang.
Pada 1836 candi ini ditemukan dalam kondisi tertimbun tanah dan abu vulkanik. Lalu akhirnya dilakukan pemugaran untuk situs bersejarah ini yang dilakukan 3 kali. Pertama pada 1897-1904, lalu 1908, dan yang terakhir pada 1925. Pemugaran tersebut dilakukan oleh Belanda dengan membangun bagian kaki, tubuh, serta atap candi dan pemasangan beberapa stupa kecil ke atap candi.
Fungsi Candi Mendut
Pada zaman dulu, Candi Mendut memiliki beberapa fungsi seperti dijadikan sebagai tempat pemujaan dan menjadi tempat untuk mengajarkan ajaran-ajaran Buddha. Hal tersebut dapat diketahui melalui beberapa relief berisi tentang cerita-cerita Jataka yang mengisahkan tentang ajaran luhur agama Buddha. Hingga sekarang, situs ini masih menjadi tempat peribadatan umat Buddha dan juga telah berfungsi sebagai destinasi wisata bersejarah.
Letak Candi Mendut
Candi Mendut berlokasi di Jalan Mayor Kusen, Desa mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang dan terletak di sebelah timur Candi Borobudur dengan jarak sekitar 3 kilometer.
Daya Tarik Candi Mendut
1. Terdapat Lima Relief Candi
Dikutip dari buku 'Seri Bangunan Bersejarah Candi' oleh Teguh Purwantari, peninggalan sejarah ini memiliki lima relief yang mengisahkan tentang beberapa cerita ajaran agama Buddha atau cerita Jataka. Berikut ini penjelasannya.
Relief Kuwera dan Hariti
Relief ini bercerita tentang raksasa yang memakan manusia dan setelah bertemu Buddha, Ia akhirnya melakukan pertobatan.
Relief Bodhisattva Ayalokitesvara
Relief satu ini mengisahkan tentang kehidupan Buddha yang sedang duduk di atas Padmasana atau singgasana dari bunga Padma. Di depan singgasananya tersebut ada sebuah kolam yang digambarkan sebagai air mata Buddha karena sedang memikirkan kesengsaraan umatnya yang ada di dunia.
Relief Bodhisattva
Di relief ini masih menceritakan tentang kehidupan Buddha, digambarkan seperti sosok yang memiliki empat tangan serta mengenakan pakaian kebesaran dan sedang berdiri di atas Lingga. Dalam perwujudannya tersebut, digambarkan kepalanya memancarkan cahaya dengan tangan kirinya sedang memegang kitab dan tangan kanannya memegang tasbih.
Relief Dewi Tara
Relief ini menceritakan tentang Dewi Tara yang memiliki delapan tangan dan memegang beberapa barang seperti tiram, wajra, cakra, tasbih, kapak, tongkat, kitab, dan cawan. Disebutkan juga Dewi Tara sedang duduk di atas Padmasana dengan dua laki-laki di kedua sisinya.
Relief Sarwaniwaranawiskhambi
Relif ini mengisahkan Sarwaniwaranawiskhambi yang sedang berdiri di bawah payung dengan mengenakan pakaian yang kebesaran.
2. Arca-arca di Candi Mendut
Masih dikutip dari buku yang sama, Candi Mendut memiliki tiga arca yang terletak di bagian tubuh candi. Arca-arca itu disebutkan memiliki ukuran yang besar untuk candi Buddha yang ada di sekitar Jawa Tengah. Berikut ini penjelasannya.
Arca Dyani Buddha Cakyamuni/ Arca Vairocana
Arca ini terletak di bagian tengah candi dan sedang berada dalam posisi duduk dengan kedua kakinya yang menyiku ke bawah lalu tangannya bersikap dharmacakramudra (Buddha sedang memutar roda kehidupan) dan kakinya memijak landasan berbentuk bunga teratai.
Arca Buddha Avalokitesvara
Dalam arca ini Buddha digambarkan sedang duduk dengan melipat kaki kirinya ke dalam, sedangkan kaki kanannya menjuntai ke bawah dan tangannya bersikap varamudra (Buddha sedang memberi pengajaran).
Arca Bodhisatva Vajrapani
Di arca ini Buddha terlihat sedang berada dalam posisi duduk dengan posisi kaki kanan dilipat dan telapak kaki Buddha menyentuh paha kirinya.
Itulah rangkuman tentang Candi Mendut mulai dari sejarah, fungsi, lokasi, hingga daya tariknya. Semoga bermanfaat ya detikers!.
Artikel ditulis oleh Herlin Pratiwi, peserta Program Magang Bersertifkat Kampus Merdeka detikcom.
(apu/dil)