Seorang wanita yang merupakan pekerja migran asal Kabupaten Klaten dikabarkan dalam kondisi sakit dan kritis di Dubai, Uni Emirat Arab. TKW tersebut dalam kondisi kesulitan finansial untuk pengobatan maupun pemulangan.
Nasib pilu pahlawan devisa itu menjadi salah satu berita yang banyak diakses oleh pembaca detikJateng selama sepekan terakhir.
Kabar tersebut awalnya viral di media sosial, salah satunya di Instagram oleh akun @kabar_klaten. Pada unggahan tersebut ditampilkan foto seseorang terbaring di bed RS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TKW asal Klaten kritis di RS Al Qassimi Hospital Dubai, Keluarga Perlu Banyak Biaya untuk memulangkan ke tanah air," bunyi keterangan foto sebagaimana dikutip detikJateng.
Ternyata, wanita asal Klaten itu diketahui bernama Puput Erna yang berasal dari egal Blateran, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten.
"Betul itu postingan soal adik saya berada di Dubai dalam kondisi sakit," ungkap wanita bernama Lidia, kakak TKW tersebut saat dihubungi detikJateng, Jumat (10/5/2024) malam di ponselnya.
Lidia menyampaikan adiknya bernama Puput Erna dengan usia 34 tahun. Keluarga mendapatkan kabar tersebut dari teman adiknya yang berada di Dubai.
''Kita dapat kabar dari teman adik saya yang di Dubai. Sudah menghubungi KBRI juga," kata Lidia.
Lidia menyampaikan setelah mendapat kabar Puput sakit keluarga menginginkan adiknya dipulangkan. Namun ada kendala biaya pemulangan.
"Untuk pulang katanya butuh uang sekitar Rp 150 juta. Keluarga ingin adik saya pulang dalam kondisi apapun, kasihan di sana tidak ada yang menunggu," pungkas Lidia.
Pemkab Klaten Turun Tangan
Mengetahui ada kabar tersebut, Pemkab Klaten akhirnya turun tangan. Mereka akan membantu untuk memulangkan Puput ke Tanah Air.
"Kita sudah ke rumah, bertemu dengan ayah tenaga kerja tersebut. Kronologisnya kita kirimkan ke Kementerian Luar Negeri, tembusan ke provinsi dan BP2MI," jelas Kabid Tenaga Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Pemkab Klaten, Setyanto Nugroho kepada detikJateng, Senin (13/5/2024) siang.
Dijelaskan Setyanto, setelah informasi perihal TKW itu viral dinas langsung turun tangan. Hari Sabtu sebenarnya tim sudah melacak alamat dan baru hari Minggu ditemukan.
"Hari Sabtu itu kita kumpulkan data, karena belum jelas alamat dan RT/RW nya. Baru Minggu pagi kemarin meskipun libur petugas bisa bertemu dengan keluarga," jelas Setyanto.
Dari hasil permintaan keterangan keluarga, lanjut Setyanto, Puput pergi ke Dubai tanpa sepengetahuan keluarga di Klaten. Yang bersangkutan berangkat dari Tangerang, Banten.
"Berangkat dari Tangerang, apakah lewat agensi kita belum tahu, agensinya apa juga belum tahu. Yang jelas tidak dari Klaten sehingga tidak ada datanya di Klaten," jelas Setyanto Nugroho.
Menurut Setyanto, pihak keluarga sempat loss kontak dengan Puput. Dan soal pemulangan atau penanganan lanjutan, Dinas hanya bisa menunggu informasi Kemenlu.
"Kita hanya bisa tinggal menunggu Kemenlu nanti seperti apa karena melibatkan dua negara. Yang jelas kita akan berupaya maksimal," pungkas Setyanto.
Ayah Puput, Sutikno (66) mengatakan petugas dinas datang ke rumah hari Minggu pagi. Petugas meminta data KTP, KK dan paspor lawas.
"Meminta data KTP, KK dan paspor lawas, datang pagi. Harapan kami mohon bantuan dari pemerintah atau yang berkompeten untuk mengurus nasib anak saya," ungkap Sutikno kepada detikJateng di rumahnya Tegal Blateran, Kecamatan Klaten Tengah.
Menurut Sutikno, keluarga tidak mengetahui jika anak ketiganya itu berangkat ke Dubai tahun 2021 lalu. Keluarga mengetahui jika berada di Dubai sekitar empat atau enam bulan setelahnya.
"Berangkat itu pas ramai COVID, kita tidak tahu, tidak tanda tangan, tidak diminta persetujuan. Los kontak hampir empat bulan dan sempat keluarga bingung mencari lalu tahu- tahu di Dubai," kata Sutikno.
Diduga Idap Kanker
Berdasarkan informasi yang diperoleh keluarga, Puput menderita kanker sehingga harus menjalani perawatan di Dubai.
"Informasi dari temannya adik saya itu terkena kanker otak. Kondisi kritis di RS," ungkap Lidia, kakak Puput (35) saat dihubungi detikJateng, Sabtu (11/5/2024).
Dijelaskan Lidia, adiknya berada di Dubai sudah sejak tahun 2021. Keluarga juga tidak mengetahui jika Puput berangkat ke Dubai.
"Kita tidak tahu kalau berangkat ke Dubai, tahunya kita ke Jakarta. Keluarga baru tahu setelah enam bulan di sana," jelas Lidia.
Selama di Dubai sejak 2021, sambung Lidia, adiknya itu kondisinya sehat. Baru kaget setelah mendapat kabar dari seorang bernama Nur, teman Puput yang mengabarkan.
"Kita tahunya sakit dari mbak Nur itu, kondisinya biru sudah tidak sadarkan diri. Selama ini adik saya itu sehat dan senang kerja ke sana ke sini," ucap Lidia.
(ahr/ahr)