8 Rumah Terbakar di Manahan Tak Bersertifikat, Pemkot Solo Akui Kecolongan

8 Rumah Terbakar di Manahan Tak Bersertifikat, Pemkot Solo Akui Kecolongan

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 18 Mei 2024 16:20 WIB
Kondisi rumah terbakar di RT 03/VI, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (18/5/2024).
Kondisi rumah terbakar di RT 03/VI, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (18/5/2024). (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Solo -

Sembilan rumah di bantaran rel bawah Flyover Manahan ludes terbakar, Jumat (17/5) malam. Dari 9 rumah yang terbakar, ternyata hanya satu yang bersertifikat.

Hal itu disampaikan oleh Lurah Manahan, Saifuddin. Dia menjelaskan, hanya satu bangunan yang memiliki sertifikat hak milik (SHM). Sisanya, rumah tersebut berdiri di lahan milik kelurahan.

"Yang punya SHM cuma 1 dari 9 rumah. Sehingga butuh dikoordinasikan antardinas untuk kelanjutannya," jelasnya, Sabtu (18/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diwawancarai terpisah, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengaku kecolongan dengan berdirinya bangunan liar di bantaran rel dan sungai ini. Rumah yang dibangun di sana rata-rata semi permanen.

"Kita ini dalam rangka penataan lingkungan termasuk tata kota baru 2 tahun kemarin. Mana bantaran rel dan sungai itu yang harus kita lakukan. Sementara, itu kita kecolongan. Artinya, ada beberapa yang tidak tertib," kata Teguh.

ADVERTISEMENT

Saat ini, instansi terkait tengah melakukan investigasi, dan hasilnya baru akan dilaporkan pada Senin (20/5). Dari hasil investigasi itu, akan memunculkan langkah bantuan yang dilakukan Pemkot.

"Kalau kebakaran (masa pengungsiannya) 2-3 hari. Kalau di Rusun ada yang kosong, kalau mereka ber-KTP Solo kita carikan dulu. Kalau tidak mereka kita kontrakan 1-2 bulan. Kalau bukan KTP Solo kita kembalikan ke kota asal, nanti kita sangoni menyewa angkot," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Solo, Nico Agus Putranto mengatakan, hingga saat ini ada 8 KK sejumlah 22 orang yang masih mengungsi. Satu KK terdiri dari 3 orang sudah kembali ke rumahnya, karena hanya terbakar bagian belakang.

Bantuan sudah berdatangan untuk mengakomodir pengungsi selama 3 hari. Setelah itu, pihaknya masih melakukan koordinasi.

"Baru kita koordinasikan dengan korban dan dinas terkait. Dari korban, ada yang mau ngekos dan ke tempat saudara. Tapi ada beberapa yang belum tahu kemana, kita usahakan untuk hunian sementaranya," pungkas Nico.

Sementara itu, Suwanto (74), salah satu korban kebakaran yang tengah mengungsi mengaku pasrah dengan nasibnya ke depan. Dia bersama istri, dan tiga anaknya kini harus mengungsi di Pendopo Kantor Kelurahan Manahan.

"Saya asli Solo, KTP saya Manahan sini. Saya tidak punya keluarga di sini, keluarga saya jauh-jauh semua. Kalau di situ mau dibangun lagi, ya monggo. Kalau mau dipindah ke rusun untuk sementara saya mau," kata Suwanto kepada awak media di Kantor Kelurahan Manahan, Sabtu (18/5).

Meski KTP Solo, diakui Suwanto jika rumah yang sudah ia tempati selama puluhan tahun itu tidak memiliki SHM.

Saat kebakaran terjadi, begitu cepat. Ia tak sempat menyelamatkan banda berharganya. Dia hanya fokus menyelamatkan keluarganya. Suwanto mengaku, semua barang berharganya seperti dompet, uang, sepeda ontel sudah ludes terbakar.

"Istri saya baru sakit sesak, dan jantung. Untung waktu itu tidak jeglek. Sudah diperiksa tim medis, tadi malam sudah sadar," ucapnya.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads