Kisah Pilu Pedagang Angkringan Korban Kebakaran di Manahan Solo

Round-Up

Kisah Pilu Pedagang Angkringan Korban Kebakaran di Manahan Solo

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 18 Mei 2024 07:30 WIB
Sejumlah rumah di bantaran rel kereta api atau di bawah flyover Manahan, Kota Solo, terbakar, Jumat (17/5/2024) malam.
Sejumlah rumah di bantaran rel kereta api atau di bawah flyover Manahan, Kota Solo, terbakar, Jumat (17/5/2024) malam. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Sejumlah rumah di dekat rel kereta api di bawah flyover Manahan, Kota Solo, terbakar malam tadi. Salah satu rumah itu milik Hassanudin (63), pedagang angkringan. Seisi rumahnya ludes. Uang tabungan sejumlah sekitar Rp 5 juta miliknya turut hangus. Begini kisahnya.

Kesaksian Korban Kebakaran

Hassanudin mengatakan dirinya mengetahui ada kebakaran itu sekitar pukul 21.00 WIB, Jumat (17/5). Saat kejadian, dia sedang menonton TV.

"Apinya dari belakang, saya nggak tahu kalau kebakaran. Saat itu saya baru nonton TV. Terus dengar orang teriak-teriak, saya kira ada yang berantem," ujar dia saat ditemui detikJateng, Jumat (17/5/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mengecek keluar, Hassanudin baru tahu ternyata ada kebakaran. Sontak dia memanggil istrinya untuk menyelamatkan diri.

"Saya kira ada maling yang dikejar warga, ternyata api sudah besar. Lalu saya panggil istri dan teriak-teriak kebakaran. Saya mau nyelametin barang nggak jadi," ucap dia.

ADVERTISEMENT

"Ada beberapa rumah (yang terbakar), delapan rumah mungkin. Penyebabnya juga nggak tahu, habis semua barang saya," ujar dia.

Korban kebakaran rumah di bawah flyover Manahan, Kota Solo, Hassanudin (63), menata uang tabungannya yang turut hangus terbakar, Jumat (17/5/2024) malam.Korban kebakaran rumah di bawah flyover Manahan, Kota Solo, Hassanudin (63), menata uang tabungannya yang turut hangus terbakar, Jumat (17/5/2024) malam. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Uang Rp 5 Juta Turut Hangus

Hassanudin turut dievakuasi ke pendopo Kelurahan Manahan. Di pendopo, Hasan mengecek sejumlah uang kertas miliknya yang terbakar, dari pecahan Rp 2 ribu sampai Rp 50 ribu.

"Saya ada TV besar mau saya selamatkan, tapi dilarang sama istri. Ada uang simpenan yang dikotak mau saya ambil, tapi apinya sudah dekat, belum sempat saya ambil. Uangnya sekira Rp 5 juta lebih," ucap dia.

Hassanudin mengatakan bangunan rumahnya masih berdiri, tapi seluruh barang di dalamnya ludes terbakar. Saat api mulai mendekati rumahnya, dia pun panik dan gagal menyelamatkan harta bendanya.

"Ini hasil ngumpulin dari dagang angkringan, berapa tahun saya nggak ngitung," ujar dia.

Hassanudin menjelaskan, uang-uang kertas itu diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran. Selain uang, ada juga ijazah dan Al-Qur'an yang turut terbakar.

"Disimpan di lantai dua, di dalam kotak. Rencananya uang buat usaha juga," ucap dia. Dia berharap uangnya yang terbakar bisa ditukar atau diganti.

Diduga Akibat Korsleting

Saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (17/5) malam, Kasi Pemerintahan Kelurahan Manahan, Bagus Bahtiar, mengatakan ada sekira sembilan rumah yang terbakar.

"Sementara kita data ada sembilan KK (yang dievakuasi). Tadi dibantu PMI juga untuk evakuasi ke kelurahan. Kalau sembilan KK (dievakuasi), berarti sembilan rumah yang terbakar," kata Bagus saat ditemui di lokasi, Jumat (17/5) malam.

Bagus mengatakan rumah yang terbakar itu kondisinya berdempetan. "Rumah memang dempetan semua, ada yang triplek dan kayu," ujar Bagus.

Bagus menjelaskan, seluruh penghuni rumah yang terbakar itu berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Menurut informasi yang dia terima dari laporan warga, Bagus menambahkan, penyebab kebakaran diduga korsleting dari warung.

"Penyebabnya dari listrik rumah warung Bu Parti terus menjalar ke sana," pungkas dia.

25 Warga Mengungsi

Informasi yang dihimpun detikJateng di lokasi, Jumat (17/5) malam, kebakaran yang terjadi sejak sekitar pukul 21.00 WIB itu berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran pada sekitar pukul 22.27 WIB.

Akibat kebakaran itu, sebanyak 25 warga dievakuasi ke Pendopo Kelurahan Manahan Solo.

"Sementara untuk korban kita tampung di Kelurahan Manahan. Yang kami data ada sembilan kepala keluarga (KK) dan 25 orang warga. Balita lima orang dan lansia empat orang," kata Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto saat ditemui di Pendopo Kelurahan Manahan, Jumat (17/5) malam.

Nico mengatakan, penangan pertama yang dilakukan yaitu memenuhi kebutuhan warga yang mendesak. Salah satunya penyediaan tempat tidur.

"Korban yang mengungsi di kelurahan, kebutuhan dasarnya kita penuhi. Untuk matras dari Dinas Sosial, termasuk penangan kesehatan dari Dinas Kesehatan," ujar dia.

Adapun kebutuhan lainnya akan disuplai pada Sabtu (19/5) pagi. "Kita belum rencanakan untuk membuat dapur umum, kita nanti akan suplai makanan langsung ke warga," kata Nico.

Perjalanan 9 Kereta Api Terhambat

Kebakaran di dekat rel kereta api di bawah flyover Manahan juga berimbas pada perjalanan sejumlah kereta api (KA).

Dalam keterangan resmi yang diterima detikJateng, Manager Humas Daop 6 Jogja Krisbiyantoro mengatakan pada Jumat (17/5) pukul 20.55 WIB, masinis KA 103A (Singasari) mengabarkan terjadi kebakaran di km 109+5 petak jalan Solo Balapan-Purwosari sebelah kanan jalur hilir.

Disebutkan api saat itu terlalu besar, sehingga masinis menyatakan tidak aman. Walhasil, KA 103A (Singasari) berhenti luar biasa Blb di km 109+2.

Pada pukul 21.00 WIB, jalur hulu dan hilir ditutup sementara karena terhalang api dan proses pemadaman dari petugas Damkar.

"Jam 21.30 WIB, api sudah berhasil dipadamkan," jelasnya.

Krisbiyantoro menambahkan, ada sembilan kereta api yang perjalanannya sempat terkendala akibat kebakaran tersebut, meliputi KA 103 (Singasari), KA 7101 (KRL), KA 684 (CL YK-PL), KA 117A (Wijaya Kusuma), KA 85A (Mutiara Selatan), KA 121 (Malabar), KA 59 (Bima), KA 134 (Kertanegara), dan Ka 7015A (Manahan Tambahan).




(dil/dil)


Hide Ads