Tarso Daftar Cabup Gerindra, PDIP Wonogiri: Tak Beretika, Hanya Kejar Kekuasaan

Tarso Daftar Cabup Gerindra, PDIP Wonogiri: Tak Beretika, Hanya Kejar Kekuasaan

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 18 Mei 2024 14:43 WIB
Konsolidasi internal DPC PDIP Wonogiri.
Konsolidasi internal DPC PDIP Wonogiri. Foto: Dok DPC PDIP Wonogiri.
Wonogiri -

Kader sekaligus anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDI Perjuangan, Tarso mengambil formulir bakal calon bupati di Kantor DPC Partai Gerindra Wonogiri. Fraksi PDIP menyebut langkah Tarso tidak mencerminkan etika berpolitik dan hanya mengedepankan kekuasaan.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Wonogiri, Supriyanto mengatakan demokrasi identik dengan kebebasan. Dan kebebasan itu ada regulasi yang tertuang, baik untuk memilih maupun dipilih.

Di dalam PDIP, kata dia, di atas kebebasan demokrasi dan regulasi, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu etika politik. Etika politik lebih dari demokrasi dan regulasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami anggap Pak Tarso ketika seperti ini berarti berpolitik tidak dengan etika. Tapi berpolitik hanya untuk mengejar kekuasaan," kata Supriyanto kepada detikJateng, Sabtu (18/5/2024).

Selama 15 tahun Tarso menjadi anggota dewan, lanjut dia, itu dicalonkan PDIP. Tanpa regulasi dan rekomendasi partai, belum tentu Tarso menjadi dewan.

ADVERTISEMENT

"Itu makanya Pak Tarso melanggar etika dan disiplin partai. Di saat masih menjabat anggota partai, beliau justru melakukan hal-hal yang bagi PDIP melanggar kedisiplinan partai," ungkap dia.

Supriyanto mengatakan, sebagai pimpinan fraksi pihaknya melakukan langkah atau sikap moralitas. Para anggota fraksi PDIP diimbau jika Tarso telah keluar dari etika norma berpartai.

"Tindakan lebih lanjut, seperti sanksi ranahnya partai, DPC, DPD dan DPP," jelasnya.

Lebih jauh ia menjelaskan jika Tarso sudah beberapa kali tidak menghadiri rapat yang digelar DPC. Begitu juga rapat yang digelar fraksi internal.

"Tapi kalau kelembagaan dewan, masih hadir sebagai DPRD. Dari situ kami sudah mencium sudah lobi-lobi dengan fraksi lain," kata Supriyanto.

Diketahui, Tarso mengambil formulir bakal calon bupati di Kantor DPC Partai Gerindra Wonogiri pada Jumat (17/5).

Tarso mengatakan jika langkah yang ia ambil itu tidak meminta izin atau restu terlebih dulu kepada PDIP. Pengambilan formulir melalui Gerindra menurutnya adalah hak warga negara.

"Kalau pilkada itu hak setiap warga negara. Saya juga putra daerah. Khususnya di Wonogiri putra daerah. Masalah itu jelas, kami mendaftar di sini semua sudah tau arahnya," kata Tarso setelah di kantor DPC Gerindra Wonogiri, Jumat (17/5).

Ia memilih Gerindra sebagai kendaraan politik dalam kontestasi Pilkada 2024 berdasarkan pilihan hati nuraninya. Sebab salah satu syarat untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau wakil bupati harus diusung parpol.

"Sudah saya pertimbangkan sesuai hati nurani saya, niat saya. Tentunya namanya orang punya pilihan. Saya menentukan pilihan saya sendiri, dijabarkan sendiri secara politik," ungkap dia.




(apl/aku)


Hide Ads