Sugiyarni (49) warga Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, akhirnya bisa mewujudkan impiannya, beribadah haji di tahun ini. Ibu dua anak itu bisa berangkat ibadah haji berkat ketekunannya menabung dari hasil berjualan tahu bakso keliling.
"Saya keliling ke lapak-lapak jajanan pasar. Ya setiap pagi (keliling) mulai pukul 05.30 WIB," tutur Mugiyarni kepada detikJateng saat antre vaksin di RS PKU Muhammadiyah Prambanan, Kamis (16/5/2024).
Diceritakan Mugiyarni, dirinya membuat tahu bakso dan berjualan keliling sudah sekitar 14 tahun. Sebelumnya dia juga pernah jualan soto, es, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus buat bakso tahu di rumah, awalnya dibantu suami," kata Mugiyarni yang bersuami penjaga Puskesmas itu.
Dalam sehari Mugiyarni rata-rata membuat sekitar 500 butir tahu bakso dengan harga Rp 1.500 per butir. Tahu bakso bermerek Amanah itu dia edarkan tiap pagi. Siangnya dia kembali berkeliling mengecek dagangannya yang dititipkan di warung-warung.
"Kalau siang keliling lagi mengecek yang retur. Namanya nitip ke warung kan tidak semua laku, tapi alhamdulilah saya bisa menabung kadang Rp 20.000 sampai Rp 25.000," terang Mugiyarni.
Mugiyarni mengaku punya prinsip untuk ibadah haji tidak harus kaya raya atau punya rumah mewah dulu. Dia didaftarkan haji oleh suaminya, Marsono, pada tahun 2012.
"Yang daftarkan bapaknya, dulu cuma punya uang Rp 8 juta. Daftarnya beda bulan tapi suami saya sudah berangkat tahun kemarin alhamdulilah, karena ada penggabungan," lanjut Mugiyarni.
Terkabulnya naik haji tahun ini, imbuh Mugiyarni, juga karena doa ibunya. Setiap salat ibunya berdoa agar anak keturunannya bisa naik haji.
"Simbok saya kalau salat berdoa agar keluarga bisa ziarah ke Mekah dan Madinah. Akhirnya anaknya bisa meskipun simbok tidak bisa," imbuh dia.
"Jangan menunggu umur tua atau kaya, selagi bisa kita nabung, niatkan (haji). Pasti Allah memberikan kemudahan," pungkas Mugiyarni.
Kades Bugisan, Kecamatan Prambanan, Heru Nugroho menyebut Mugiyarni adalah pelaku UMKM yang gigih.
"Bu Mugiyarni ini pegiat UKM tahu bakso dan setahu saya sudah puluhan tahun. Meskipun usahanya skala kecil nyatanya bisa berhaji berkat ketekunannya. Eyang Kakung (suaminya) dulu juga cuma tukang parkir, juga sudah berhaji, " kata Heru kepada detikJateng.
(ahr/dil)