Rasa senang dan bahagia terpancar dari wajah Luqman Busroh (35). Berkat ketekunan berdoa dan menabung, penjual bakso bakar keliling di Boyolali itu bakal naik haji tahun 2024 ini.
"Seneng, kayak nggak percaya, ternyata berkat doa itu Allah mengabulkan," kata Luqman ditemui saat berjualan bakso bakar di pinggir jalan selatan Bandara Adi Soemarmo, Ngemplak, Boyolali, Rabu (8/5/2024).
Warga Dukuh Lemahbang, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali ini akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2024 ini. Luqman berangkat sendiri, sedangkan istrinya di rumah mengasuh 5 anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luqman akan berangkat tergabung dalam kelompok terbang 94 dari Kabupaten Boyolali, yang akan berangkat tanggal 4 Juni 2024 mendatang.
Bapak 5 anak itu mengaku memang kecil sudah punya niat untuk menunaikan ibadah haji. Dia terinspirasi dari penjelasan guru ngajinya tentang naik haji.
"Sejak kecil sudah diniati. Dari kecil kan sudah diberi tahu tentang haji. Terus punya niat dari sejak kecil, sama mubaligh di masjid, diajari doa, supaya suruh baca terus. Baca doa naik haji," jelas dia.
"Doanya begini Mas: Allahumma ballighna Makkata wal Madiinata wal 'Arafata wa Rzuqnal hajjal mabruuro wardha 'anna wahgfirlanaa warhamnaa Anta Maulaana fanshurnaa 'Alal qoumil Kaafiriina," ucap Luqman.
Doa itu pun dibacanya sejak kecil, setiap hari. Bahkan setiap ada kesempatan berdoa, doa tersebut terus dia panjatkan.
"Sejak saya masih TPA, diajari mubalig saya, itu yang menginsipirasi saya ingin naik haji dari kecil, padahal saya cuma anak petani," imbuhnya.
![]() |
Selain itu, lanjut Luqman, ayahnya juga menjadi sosok pendorong untuk mendaftar haji. Ayahnya sudah berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2001 lalu. Saat itu ayahnya yang seorang petani berangkat naik dengan menjual ternak sapinya.
Setelah menikah di tahun 2012 lalu, Luqman mengaku langsung berjualan bakso bakar. Dia pun mulai menabung dari usaha dagangnya tersebut. Sedikit demi sedikit, uang laba jualannya dia sisihkan.
Dari uang tabungan ditambah hasil jualan bakso bakar, dia mendaftar naik haji di tahun 2012. Setelah 12 tahun menunggu, akhirnya tahun ini bisa berangkat haji.
Untuk berangkat haji, dia mengaku rajin menabung. Dari penghasilan jualan bakso bakar sehari dengan omzet Rp 400 ribu-Rp 500 ribu, dia sisihkan untuk ditabung antara Rp 50 ribu-Rp 100 ribu.
"Kadang Rp 60 ribu, Rp 70 ribu, nggak mesti," ungkapnya.
Selain itu, dia juga menyisihkan uang-uang receh koin dia tabung di celengan bambu. Dia mengaku belum tahu jumlah uang yang berhasil dikumpulkan dari uang koin pecahan Rp 500 dan Rp 1.000 itu. Ada dua ros bambu ori yang digunakan untuk menabung uang koin itu.
"Belum tak hitung. Itu niatnya untuk sangu berangkat naik haji. Bismilah mas," lanjut dia.
Untuk persiapan naik haji ini, selain masih mengumpulkan uang untuk sangu dari hasil jualannya, dia juga melakukan persiapan fisik dan kesehatan. Juga rutin mengikuti bimbingan haji.
"Persiapannya dari kesehatan fisik, jalan-jalan, jaga kesehatan, jaga pola makan, sama sangu dan bimbingan haji," pungkas Luqman.
(aku/ahr)