Pertikaian maut antara seorang manusia silver dan dua orang pengamen terjadi di Dusun Tegalharjo, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, Selasa (7/5) malam. Sejauh ini belum diketahui pemicu pertikaian yang mengakibatkan dua pengamen itu tewas.
"Ini yang masih kita dalami, motifnya itu apa. Apakah motif lain atau persaingan lahan ngamen, ini masih kita dalami," kata Kapolres Klaten AKBP Warsono kepada detikJateng saat cek lokasi, Rabu (8/5/2024).
Kendala lain, lanjut Warsono, nama-nama korban dan terduga pelaku bukan nama asli KTP. Nama dua korban yakni inisial W dan S, serta terduga pelaku inisial B merupakan nama panggilan. Ketiganya bukan asli warga setempat.
"Masalahnya ini nama panggilan, bukan nama asli. Tidak memiliki identitas yang asli, iya (baik korban atau terduga pelaku)," ungkap Warsono.
Diketahui, pertikaian itu terjadi di kos terduga pelaku, B. Pemilik kos, Sukirno (60) mengatakan B atau Bon yang ngekos di rumahnya sudah berkeluarga dan punya anak.
"Tidak punya KTP, ya cuma panggilannya Bon," ungkap Sukirno kepada detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, pertikaian maut di Dusun Tegalharjo, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, menewaskan dua pria. Dua korban tewas merupakan pengamen. Sementara terduga pelaku adalah manusia silver.
"Pekerjaan dari korban (dua orang) sama dengan terduga, pekerjaannya pengamen dan manusia silver," kata Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Dica Ariseno Adi kepada detikJateng di lokasi kejadian saat olah TKP, Selasa (7/5) malam.
Dijelaskan Dica, Polres Klaten mendapatkan laporan ada kejadian penusukan dari Polsek dan langsung ke lokasi. Resmob dan Inafis ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Adapun hingga kini terduga pelaku masih diburu.
(rih/rih)