Ikan di Bengawan Solo 'Mabuk' Limbah Ciu, Warga Ramai-ramai Berburu

Ikan di Bengawan Solo 'Mabuk' Limbah Ciu, Warga Ramai-ramai Berburu

Tara Wahyu - detikJateng
Selasa, 07 Mei 2024 15:52 WIB
Warga ramai-ramai memancing di Bengawan Solo, Selasa (7/5/2024). Hal ini karena ada fenomena bladu yang disebabkan pencemaran sungai.
Warga ramai-ramai memancing di Bengawan Solo, Selasa (7/5/2024) Foto: Tara Wahyu/detikJateng
Solo -

Fenomena bladu atau ikan muncul di permukaan air kembali terjadi di aliran Bengawan Solo di Kampung Sewu, Jebres, Solo. Fenomena bladu ini pun membuat warga ramai-ramai memancing atau mencari ikan di Sungai Bengawan Solo.

Pantauan detikJateng, warga berburu ikan di sungai Bengawan Solo baik dari wilayah Solo maupun Sukoharjo. Tampak warga membawa pancing maupun jaring untuk mengambil ikan-ikan yang telah mengambang di atas air.

Salah satu warga yang mencari ikan di Sungai Bengawan Solo, Eko (34) mengaku sejak siang mencari ikan dengan jaring. Ia mengaku selalu mencari ikan saat fenomena ini muncul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak tadi jam 13.00 WIB. Sudah dari pagi bladu tapi memang baru ke sungai siang tadi," ujar Eko saat ditemui detikJateng usai memancing, Selasa (7/5/2024).

Eko pun mengaku memancing sekitar satu jam lamanya. Dia pun memperkirakan membawa pulang ikan sekitar satu kilogram.

ADVERTISEMENT

"Ini kayaknya satu kilo, ada bader, dan nila dapat banyak," ucapnya.

Dia mengaku ikan hasil pancingannya akan dikonsumsi pribadi. Menurutnya, ikan itu masih bisa dikonsumsi meski sudah ada yang mati.

"Iya nanti dimasak sendiri, dikonsumsi untuk makan," ujarnya.

Muncul karena Sungai Tercemar Ciu

Dihubungi terpisah, anggota Sistem Pengawasan Masyarakat DLHK Jateng, Budi Utomo menyebut fenomena bladu ini terjadi sejak pukul 10.55 WIB. Ia menyebut fenomena bladu ini karena sungai Bengawan Solo tercemar ciu atau alkohol.

"Kalau bahasanya mulai muncul itu jam 10.55 WIB tadi. Kalau yang hari ini karena pencemaran limbah alkohol di kali (sungai) Samin," ujar Budi Utomo.

Budi mengira bladu tersebut terjadi antara dari pintu Demangan Baru hingga di wilayah Pucang Sawit. Ia menyebut fenomena bladu ini paling lama dibanding sebelumnya.

"Biasanya dua jam sudah normal kembali tapi yang ini agak lama kalau terhitung dari jam 10.55 WIB tadi," tuturnya.

Budi menjelaskan setiap kali ada bladu maka masyarakat sekitar langsung ke lokasi untuk mencari ikan. "Iya setiap bladu pasti cari ikan. Cari ikan yang sudah mengambang," pungkasnya




(ams/ahr)


Hide Ads