Masih ingat Sultan Gustaf Al Ghozali yang dikenal sebagai Ghozali Everyday? Pemuda yang dikenal dengan foto NFT-nya itu kini banyak menghabiskan waktu di rumah dan juga berinvestasi.
Ghozali yang merupakan lulusan Fakultas Ilmu Komputer Prodi Animasi D-4 Udinus itu sempat membuat heboh awal 2022 lalu karena foto dirinya yang dijual dalam format NFT laku miliaran rupiah. Dia konsisten memotret perubahan dirinya dari hari ke hari dan memang berniat melakukannya sampai lulus kuliah.
Hari ini, Ghozali kembali ke Udinus menemui adik kelasnya dan menghibahkan alat motion capture yang harganya puluhan juta rupiah. Alat tersebut untuk mempermudah membuat film animasi hingga game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam momen memberikan hibah alat animasi itu, Ghozali sempat ditanya-tanya termasuk oleh mantan dekannya. Dia ditanya terkait uang yang dulu sempat diperoleh. Ternyata Ghozali menginvestasikan ke beberapa hal, termasuk obligasi.
"Investasi, iya, obligasi," kata Ghozali di gedung H Udinus Semarang, Jumat (3/5/2024).
Pemuda 25 tahun itu juga sempat menyebutkan dirinya juga membuat live animation. Namun belum disebutkan kanal mana yang ia gunakan. Saat sesi wawancara dengan wartawan, dia mengatakan kesibukannya banyak dilakukan di rumah dengan membuat konten untuk media sosial.
"Bikin animasi masih. Sekarang banyak di rumah aja. Ya ngonten tentang game VR," jelasnya.
Saat ditanya soal impiannya membuat studio animasi, Ghozali menjelaskan hal itu memang tidak mudah diwujudkan. Namun ia mengatakan sudah berusaha memiliki perangkat yang mumpuni dan kini ia sedang memperbanyak portofolio.
"Beli ini (motion capture) kan tadinya untuk mengawali (membuat studio animasi). Udah bikin komputer tambahan, dibantu orang, tapi waktu dan kondisinya kurang pas," ujar Ghozali.
![]() |
Kini Ghozali juga berusaha membantu adik kelasnya di Udinus dengan menghibahkan motion capture yang dibelinya sekitar Rp 60 juta. Dia berharap pemberiannya bisa bermanfaat untuk perkembangan animasi di Indonesia terutama almamaternya.
"Alasan hibahkan motion capture ini bisa bermanfaat untuk prodi animasi, bisa hasilkan animasi menjadi lebih bagus dan dari sisi game juga bisa bikin yang banyak. Ke depannya adik tingkat tahu ada teknologi motion capture dan bisa coba," kata Ghozali.
Untuk diketahui, Udinus sudah punya serial animasi buatan mahasiswa bernama "Si Warik". Pembuatan animasi gerakannya masih secara manual, maka Ghozali berharap alat tersebut bisa menjadikan pembuatan animasi lebih praktis dan lebih baik.
"Lebih praktis kalau pakai ini. Bisa mempercepat sekitar 50 persen. Kalau biasanya kan gerakan masih pakai manual ya, keying," jelasnya.
Alat yang disumbangkan Ghozali yaitu 'Rokoko Smart Suit Pro II' dan 'Rokoko Smart Glove'. Dua alat itu terdiri dari beberapa sensor yang bisa mendeteksi gerakan badan dan detail jari tangan. Ghozali sempat mempraktikkan alat tersebut bersama rekannya.
"Saya berharap adik angkatan bisa lebih produktif. Kalau saya mau pakai ya tinggal datang ke sini," ujarnya.
Penyerahan Rokoko Smart Suit Pro II dan Rokoko Smart Glove itu diserahkan langsung oleh Ghozali kepada Rektor Udinus, Edi Noersasongko.
"Terima kasih atas support yang luar biasa yang diberikan oleh alumni-alumni Udinus salah satunya dari Ghozali. Hibah ini sangat berguna untuk media pembelajaran bagi mahasiswa di Udinus dan semoga proses pembuatan animasi dapat lebih cepat," kata Edi.
(rih/ahr)