Kondisi Terkini Jaringan Pipa PDAM Solo yang Sempat Jebol di Janti Klaten

Kondisi Terkini Jaringan Pipa PDAM Solo yang Sempat Jebol di Janti Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 29 Apr 2024 12:59 WIB
Lokasi jaringan pipa PDAM Toya Wening di Janti Klaten yang rusak.
Lokasi jaringan pipa PDAM Toya Wening di Janti Klaten yang rusak. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten - Jaringan pipa PDAM Toya Wening Solo mengalami kebocoran di Janti, Klaten, yang berdampak pada pasokan ke ribuan pelanggan. Pipa yang bocor tersebut sudah selesai diperbaiki pagi tadi. Begini kondisinya terkini.

Pantauan detikJateng sekitar pukul 09.00 WIB, lokasinya berada di bawah jembatan Jebol, Desa Janti, Kecamatan Polanharjo. Titik lokasi kebocoran berjarak sekitar satu kilometer dari mata air Cokro, Desa Daleman, Kecamatan Tulung.

Lokasi jaringan pipa yang diperbaiki itu di sisi selatan alur sungai. Pipanya persis di atas tanggul sungai yang cukup deras. Tidak tampak lagi ada air yang menyembur dari lokasi jaringan. Para pekerja juga tidak tampak di lokasi, tetapi masih meninggalkan rangkaian alat derek besi di lokasi.

"Sudah selesai tadi pagi kayaknya. Mulai perbaikan itu kemarin sore, jadi dilembur full tadi malam," kata Tri, warga setempat kepada detikJateng, Senin (29/4/2024) siang.

Menurut Tri, jumlah pekerja yang memperbaiki cukup banyak. Sebelum ada kerusakan, kata dia, malamnya memang hujan deras.

"Sebelumnya memang hujan deras, tapi banjir atau tidak kita tidak tahu karena tengah malam. Kita tahu bocor setelah ada petugas ke sini motret," kata Tri.

Pejabat Pengelola Informasi Publik PDAM Toya Wening, Bayu Tunggul mengatakan pipa sudah selesai diperbaiki untuk sementara. Tetapi dampaknya tidak bisa langsung normal.

"Dampaknya nggak bisa langsung normal 1-2 hari, yang penting bisa nyambung dulu," jelas Bayu saat diminta konfirmasi detikJateng.

Menurut Bayu, pipa yang bocor ukurannya 560 milimeter. Atas gangguan pelayanan yang terjadi, pihaknya menyampaikan permohonan maaf.

"Dan mungkin hari ini dan besok aliran belum bisa normal seperti semula meski perbaikan sudah selesai. Kalau memang masyarakat tidak memiliki sumber alternatif, kami berharap dapat menyampaikan kepada kami untuk dilakukan droping tangki melalui call center 082219258787," jelas Bayu.

Sebelumnya diberitakan, saluran pipa transmisi di Cokro Tulung mengalami kebocoran. Akibatnya, sekitar 9.000 rumah terdampak gangguan aliran air dari Perumda air minum Toya Wening.

Pejabat Pengelola Informasi Publik PDAM Toya Wening, Bayu Tunggul mengatakan sejak pagi kebocoran pipa transmisi diduga disebabkan karena kayu atau robohan pohon.

"Dari Cokro Tulung ada dua pipa yang total debitnya 400 liter per detik. Satu putus kemungkinan ada kayu atau robohan dari pohon. Karena satu putus nah 200 liter per detik hilang jadi nggak bisa terdistribusikan karena putus itu," kata Bayu saat dihubungi detikJateng, Minggu (28/4).

Dengan kebocoran itu maka untuk pasokan ke beberapa wilayah dipastikan tidak aman. Bayu mengatakan wilayah tersebut meliputi Pabelan, Gonilan, Makamhaji, Pajang, Kerten, Jajar, Sondakan, Purwosari, Kopasus, Pucangan, Kartasura.

"Pasokan nggak aman, sudah komplain banyak yang tidak mengalir ke kelurahan itu. Kayak misalnya Kopassus mati, kemudian Nila Graha, Pabelan, Kleco, Makamhaji, Pajang, Baturan, Jajar mati semua. Yang terdampak rumah sekitar 9 ribu rumah," urai dia.


(apl/dil)


Hide Ads