Pipa PDAM di Cokro Tulung Bocor, Pasokan Air ke Pabelan-Baturan Mati

wara wara

Pipa PDAM di Cokro Tulung Bocor, Pasokan Air ke Pabelan-Baturan Mati

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 28 Apr 2024 13:26 WIB
Ilustrasi keran air.
Ilustrasi air mati (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Solo -

Saluran pipa transmisi di Cokro Tulung mengalami kebocoran. Akibatnya, sekitar 9.000 rumah terdampak gangguan aliran air dari Perumda air minum Toya Wening.

Pejabat Pengelola Informasi Publik PDAM Toya Wening, Bayu Tunggul mengatakan sejak pagi kebocoran pipa transmisi diduga disebabkan karena kayu atau robohan pohon.

"Dari Cokro Tulung ada dua pipa yang total debitnya 400 liter per detik. Satu putus kemungkinan ada kayu atau robohan dari pohon. Karena satu putus nah 200 liter per detik hilang jadi nggak bisa terdistribusikan karena putus itu," kata Bayu saat dihubungi detikJateng, Minggu (28/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kebocoran itu maka untuk pasokan ke beberapa wilayah dipastikan tidak aman. Bayu mengatakan wilayah tersebut meliputi Pabelan, Gonilan, Makamhaji, Pajang, Kerten, Jajar, Sondakan, Purwosari, Kopasus, Pucangan, Kartasura.

"Pasokan nggak aman, sudah komplain banyak yang tidak mengalir ke kelurahan itu. Kayak misalnya Kopassus mati, kemudian Nila Graha, Pabelan, Kleco, Makamhaji, Pajang, Baturan, Jajar mati semua. Yang terdampak rumah sekitar 9 ribu rumah," urai dia.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ada juga dua rumah sakit dan satu mal yang terdampak dari pasokan air. Dua rumah sakit tersebut yakni Rumah Sakit Kasih Ibu dan Ortopedi sedangkan mal yakni Solo Paragon.

"Sementara pengiriman air kami khususnya ke rumah sakit, ke Kasih Ibu dan Ortopedi, dan Solo Paragon Mal itu kan mengandalkan kita, kita drop tangki. Semantara untuk itu dulu,Tapi kalau sampai 24 jam warga tidak dapat air, nanti kita drop air," jelasnya.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan pihaknya sampai saat ini masih melakukan perbaikan pipa tersebut dengan menambah rekanan. "Kita masih evakuasi alat kerja dan bahan perbaikan," ucapnya.

Menurutnya, kejadian tersebut memang pernah terjadi. Namun, untuk lokasi bocor baru pertama di sungai.

"Kalau pipa bocor sudah beberapa kali karena biasanya terjadi di jalan, ini di sungai. Jadi sempat bingung juga yang bocor di mana," ucapnya.

Pihaknya juga mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat karena terjadi ke dalam pasokan air yang terhambat.

"Mewakili direksi kami mohon maaf gangguan aliran terjadi karena terjadi putusnya pipa transmisi," pungkasnya.




(ams/ams)


Hide Ads