Sebuah mobil yang di dalamnya berisi bocah 5 tahun terjun bebas ke sungai di Blora. Diduga, insiden ini terjadi karena si sopir lupa menarik tuas rem tangan.
Kapolsek Jepon, AKP Putoro Rambe menerangkan, kejadian mobil terperosok itu berlangsung di wilayah Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Blora.
"Benar ada kejadiannya mobil terperosok ke dalam sungai tepatnya perempatan Kemloko (wilayah Jepon) Puskesmas baru ke timur ada jembatan, samping jembatan," ungkap Kapolsek Jepon, AKP Putoro Rambe saat dimintai konfirmasi detikJateng, Jumat (5/4/2024) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AKP Rambe berujar, mobil sedan warna merah ini terjun ke sungai pada Kamis (4/4) sekitar pukul 20.15 WIB. "Mobil terperosok diduga karena lalai, tidak mengaktifkan hand rem yang mengakibatkan mobil terperosok ke dalam sungai," bebernya.
Mobil jenis KBM KIA Type 1.5GT dengan nomor polisi K 8940 LE tersebut diketahui milik Bedri. "Kendaraan yang terperosok itu berhasil dievakuasi oleh petugas sekira pukul 02.44 WIB, Jumat (5/4)," jelasnya.
Rambe menjelaskan, jarak rumah Bedri dengan TKP sangat dekat. Depan rumahnya langsung jalan selebar 3 meter sebelum ke jurang. Adapun ketinggian sungai atau jurang sekitar 7 meter.
"TKP depan rumahnya. Depan rumah kan jalan terus sungai," jelasnya.
Dia menerangkan, kronologinya Bedri awalnya hendak menjemput saudaranya di Stasiun Cepu. Dia berangkat bersama istri dan anaknya. Salah satu anaknya rewel ketika istrinya masih berada di rumah.
Karena hendak menenangkan anaknya, Bedri membawanya keluar dari mobil. Diduga, dia lupa tak menarik tuas rem tangan sehingga mobil melaju dengan sendirinya.
"Itu mau jemput saudara ke Stasiun Cepu, sama ibunya juga tapi masih di dalam rumah. Anaknya kan rewel karena ibunya masih di rumah, terus dibawa keluar dari mobil. Diduga lupa mengaktifkan hand rem akhirnya mobil sedan melaju dengan sendirinya dan tersungkur ke dalam sungai," tambahnya.
Penjelasan yang sama juga disampaikan salah seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), Nunuk Mariyani.
"Saat anaknya rewel, bapaknya (Bedri) mengeluarkan anaknya satu, diduga ternyata mobil lupa direm tangan membuat mobil melaju sendiri. Jadi langsung meluncur jatuh, jatuhnya mundur," ucapnya.
Anaknya yang lain yang baru berusia 5 tahun ternyata masih di dalam sehingga ikut terperosok ke sungai. Beruntung. Dia selamat dan bisa dievakuasi petugas.
"Anaknya korban itu usia sekira 5 tahun. Alhamdulillah ketika dievakuasi dan dibawa ke dokter, kabarnya anak yang di dalam mobil nggak apa-apa, tadi sudah dibawa ke dokter. Sudah dinyatakan sehat, cuman kaget," jelasnya.
![]() |
Evakuasi Mobil Tunggu Crane dari Bojonegoro
Nunuk yang berada di lokasi kejadian mengungkapkan, dia sempat kesulitan untuk mengevakuasi mobil tersebut. Pasalnya, kondisi lereng sungai cukup curam sehingga dibutuhkan perhitungan matang.
"Posisi lereng sungai itu di bronjong, jadi agak naik turun, kemungkinan kalau ditarik pakai mobil damkar mobilnya yang di sungai itu hancur," jelasnya.
Awalnya mau dievakuasi dengan mobil damkar namun tidak bisa. Akhirnya mobil berhasil dievakuasi dengan menggunakan mobil crane yang didatangkan dari Bojonegoro, Jawa Timur.
"Tapi ini kendalanya ada kabel dengan tegangan tinggi, jadi pertimbangannya juga harus matang. Kayaknya juga harus menebang pohon ini, yang di sebelah-sebelah ini biar evakuasi mobilnya bisa lancar," jelasnya.
Mobil sedan merah itu akhirnya berhasil dievakuasi dengan bantuan mobil crane yang didatangkan dari Bojonegoro. Mobil baru bisa dievakuasi sekira pukul 02.44 WIB dini hari karena harus menunggu datangnya mobil crane.
(apu/cln)