Ruas jalan Pantura di Karanganyar, Demak, masih terendam banjir. Meski begitu, kondisinya berangsur surut.
Pekerja pun berupaya untuk menyedot banjir di Pantura yang berlangsung hampir sepekan ini.
Pantauan detikJateng di lokasi, pukul 11.00 WIB genangan banjir berangsur surut di ruas jalan Pantura, Karanganyar, Demak. Kedalaman genangan banjir tinggal 30-50 sentimeter. Sebelumnya sempat mencapai 2 meter lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berangsur surut, akses ruas jalur Pantura tujuan Semarang melalui Karanganyar, Demak, masih ditutup. Kendaraan sementara dialihkan melewati Kudus-Jepara atau lewat Kudus-Purwodadi.
Kepala Dinas PU SDA Taru Provinsi Jawa Tengah, Eko Yunianto menyebut daerah Pantura, Karanganyar, Demak merupakan wilayah cekungan. Menurutnya, ada beberapa titik lokasi yang masih terendam banjir.
Pihaknya berupaya untuk melakukan penyedotan banjir. Ada puluhan mesin pompa didatangkan untuk mengatasi banjir di Karanganyar ini. Namun upaya penyedotan belum maksimal karena elevasi sungai yang masih tinggi.
"Pantura ini cekungan dan saat ini terpantau paling dalam Bank BNI di Karanganyar, pekerjaannya adalah menyedot, tapi kendala yang dihadapi adalah elevasi yang larinya air secara gravitasi masih tinggi, masih balek, sehingga kita sabar nunggu dulu," jelas Eko di lokasi, Jumat (22/3/2024).
![]() |
Menurutnya genangan banjir dari Karanganyar perlahan menuju jalur alternatif Trengguli dan Welahan. Dia berpendapat hal itu tidak bisa dicegah karena kondisi letak geografis yang menyebabkan genangan banjir ke Trengguli dan Welahan.
"Jadi itu memberikan konsekuensi terhadap tiga empat hari setelah jebol menuju titik jalur alternatif menuju Trengguli Welahan dan betul sekarang mulai," jelas Eko.
"Kalau seperti itu kita harus arif juga ditunggu, jangan kita tidak boleh lewat, terus mau lewat mana, ya kita tunggu gantian itu ya," dia melanjutkan.
Banjir di Karanganyar, Demak, pun diperkirakan akan berdampak pada arus mudik Lebaran nanti. Karena kondisi banjir yang cukup lama merendam jalur Pantura Demak.
"Perkiraan memengaruhi arus mudik, pasti, karena jalur itu urat nadinya di situ, tetapi ini harus dilihat, pekerjaan sangat tinggi bagaimana masyarakat yang sudah lama tergenang," jelas Eko.
"Kedua jalur distribusi, maka akan memberikan kontribusi tingkat inflasi di tingkat Jawa Tengah karena bisa produksi, dan macam-macam," dia melanjutkan.
(rih/ams)