Banjir di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Demak melanda sepekan ini. Sejumlah warga meminta dievakuasi ke tempat pengungsian.
Pantauan di Kampung Krapyak Tengah RT 6 RW 12, Bintoro, sekitar pukul 12.30 WIB, sepanjang 300-an meter jalan kampung tersebut masih terendam air dengan ketinggian bervariasi antara 20-80 sentimeter. Mendekati jalan raya, air yang menggenangi jalan kampung tersebut kering.
"(Banjir) Sejak satu minggu, mulai hari Kamis (14/3) mulai naik," kata warga setempat, Sripah (52) di lokasi, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masuk rumah, tapi belum sampai dalem, kamarnya belum," sambungnya saat dijemput relawan menggunakan mobil jenis jip.
Ia menuturkan bahwa banjir di jalan depan rumahnya tersebut tidak pernah surut. Ia menyebut justru kian tinggi.
"Nggak bisa ke mana-mana, makanya sudah nggak bisa keluar. Duitnya sudah habis, kerja nggak bisa, jualan nggak bisa. Gimana jal (coba)?" ujar Sripah.
"Iya, ini satu minggu nggak surut sama sekali, malah nambah, apalagi mendungnya seperti ini," tuturnya.
Ia menuturkan bahwa dirinya memilih mengungsi agar lebih aman. Kondisinya kini di rumah banyak pikiran, tidak punya uang, dan sudah tidak ada logistik yang tersedia.
"Iya, ini mau ke Wisma Halim, biar lebih aman, daripada di rumah kepikiran, nggak punya apa-apa. Sudah nggak ada uang, nggak ada apa-apa. Lebih baik di sana, tentrem, aman, kalau sudah kering ya pulang," ujarnya.
Sementara itu juga ada tempat sekretariat partai yang digunakan sebagai lokasi pengungsian di dekat tempat tinggal Sripah. Ada empat keluarga di lokasi yang berada di Kampung Betokan, Bintoro itu.
Mereka juga berangsur meminta mengungsi lantaran tidak memiliki logistik yang cukup. Selain itu, akses jalan ke mana-mana juga sulit.
"Ini menampung 4 KK. Sudah dari kemarin dievakuasi, berhubung ini air semakin naik, jadi yang ngungsi di sini itu khawatir. Jadi ini saya telepon adik yang pegawai BPBD," kata salah satu warga, Sri Munaroh.
"Terus tak suruh ngambil. Tadi malam sudah dievakuasi, dapat satu truk, sama pakai perahu karet juga, colt bukaan. Itu tadi malam, ini ada usulan lagi," sambungnya.
Ia menuturkan bahwa kekhawatiran warga di tempat tersebut lantaran tidak bisa ke mana-mana dan tidak mendapat bantuan makan.
"khawatir nggak bisa ke mana-mana, makan kan juga nggak ada bantuan sama sekali mas di sini," terangnya.
"Jalan kampung itu kalau di sini (ketinggian airnya) itu dewasa di atas pinggang," tutupnya.
Baca juga: 2.632 Korban Banjir Demak Ngungsi ke Kudus |
Berdasarkan data per Rabu kemarin (20/3), banjir yang menerjang sejak akhir pekan lalu sudah menggenangi 12 dari 14 kecamatan di Demak. Dampaknya, 90 desa terendam.
Bahkan berdasarkan keterangan Kepala BPBD Demak Agus Nugroho, banjir itu bisa saja merendam kecamatan ke-13 jika tanggul jebol di Sungai Wulan tidak segera ditutup.
(apu/rih)