Waswas Warga Demak Dihantui Banjir gegara Tanggul Jebol

Waswas Warga Demak Dihantui Banjir gegara Tanggul Jebol

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 21 Mar 2024 13:08 WIB
Kondisi banjir di ruas jalur Pantura, Karanganyar, Demak, berangsur surut, Kamis (21/3/2024).
Kondisi banjir di ruas jalur Pantura, Karanganyar, Demak, berangsur surut, Kamis (21/3/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng.
Demak -

Genangan banjir di Karanganyar, Kabupaten Demak berangsur surut. Meski demikian warga khawatir jika tanggul Sungai Wulan belum rampung ditutup bisa jebol lagi saat hujan mengguyur.

Seperti diketahui ada 12 dari 14 Kecamatan di Demak terdampak banjir. Salah satunya di Kecamatan Karanganyar. Banjir di Karanganyar disebabkan karena tanggul Sungai Wulan yang jebol pada Minggu (17/3) kemarin.

Pantauan detikJateng di lokasi, genangan banjir di Karanganyar berangsur surut. Kedalaman air sempat mencapai 2 meter lebih kini tinggal 50 sentimeter sampai 1 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Karanganyar Harno mengaku kondisi genangan banjir di daerahnya berangsur surut. Sebelumnya atap rumahnya tidak kelihatan karena kebanjiran. Beruntung saat kejadian dia dan keluarganya mengetahui sehingga bisa menyelamatkan lebih dahulu.

"Lumayan surut, sebelumnya tiga meter, hari Minggu sampai sekarang, masuknya rumah paling lama, masih 1 mingguan, kemarin genangan sampai atap rumah," kata Harno ditemui di lokasi, Kamis (21/3/2024).

ADVERTISEMENT

Dia mengaku waswas jika kondisi tanggul belum bisa ditutup akan terjadi banjir lebih besar. Dia berharap agar tanggul yang jebol segera diperbaiki.

"Harusnya minta surut, tanggul dibendung lagi, nanti belum dibendung, belum selesai, kalau hujan ada air masuk lagi," jelas Harno.

Harno masih trauma kejadian banjir yang lebih besar dibandingkan kejadian awal bulan Februari 2024 lalu. Harno memilih tinggal di kolong jembatan untuk mengungsi. Sementara istri dan anaknya mengungsi ke Kudus.

"Kemarin tidur di jalan, kalau hujan ke bawah jembatan itu, kalau istri sama anak itu mengungsi ke Kudus," jelasnya.

Warga lainnya Supardi juga merasakan hal yang sama. Dia mengaku khawatir jika banjir datang lebih besar. Padahal belum ada sebulan banjir pada awal bulan Februari 2024 lalu, kini kembali ada banjir yang lebih besar.

"Kalau rumah saya itu sampai sekarang masih belum kelihatan, saya tinggal di Kedung Demak dekat tanggul, ini besar sekali," kaga Supardi ditemui di lokasi.




(apl/aku)


Hide Ads