Sat Reskrim Polres Klaten bergerak cepat menyelidik kasus tewasnya Wg (47), warga Dusun Mranggen, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten setelah berduel dengan Tf (35) warga Desa Jetis Kecamatan Klaten Selatan. Tf diamankan di rumahnya setelah kejadian.
"Terduga (Tf) sudah kita amankan di Mapolres Klaten. Ya diamankan di rumah," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno Adi kepada detikJateng, Selasa (19/3/2024) siang.
Dijelaskan Yulianus Dica Ariseno, setelah mendapat informasi kejadian itu, tim Polres dan Polsek ke lokasi. Dari olah TKP juga diamankan barang bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dugaan sementara masih kita dalami apa penyebabnya korban meninggal dunia. Tapi ada beberapa alat bukti yang kita amankan, di antaranya balok kayu," terang Yulianus Dica Ariseno.
Selain membawa barang bukti, kata Yulianus Dica Ariseno, adik korban yaitu S, dibawa ke Mapolres Klaten untuk dimintai keterangan. Namun, untuk informasi terjadi perkelahian atau tidak masih didalami.
"Untuk adanya perkelahian atau tidak masih kita dalami. Tadi ada yang bilang sempat terjadi perkelahian, beberapa saksi mengatakan karena jatuh, jadi masih kita dalami," papar Yulianus Dica Ariseno.
Yulianus Dica Ariseno menambahkan dari pemeriksaan mayat ditemukan luka. Luka di bagian kepala belakang.
"Untuk luka, tadi kita kasat mata melihat ada luka di bagian kepala belakang," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, pria inisial W (47) asal Dusun Mranggen, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, ditemukan tewas di tepi jalan persawahan Desa Jetis, Klaten Selatan, Klaten. W sebelumnya duel dengan T (35), warga Desa Jetis, yang sedang menggembalakan bebek di sawah.
"Mas T mau bawa bebeknya pulang, Mas W datang boncengan sama adiknya. W turun dari motor, ambil kayu di situ (depan rumah), dipukulkan ke T. Setelah itu berantem, saya teriak minta tolong," kata saksi, Susana Sri (51) kepada detikJateng di lokasi, Selasa (19/3/2024).
Susana mengatakan, sekitar pukul 13.00 WIB tadi T sedang menggembalakan itik. Saat T duduk di tepi jalan dekat warung Susana, adik W yang berinisial S (45) datang T.
"S pulang, T lalu saya suruh pulang bawa bebeknya. Tapi kemudian S dan kakaknya, W, datang. Sempat saya lerai juga, tapi bagaimana berantemnya saya tidak tahu," imbuh Susana.
(cln/apu)