Pria inisial W (47) asal Dusun Mranggen, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, ditemukan tewas di tepi jalan persawahan Desa Jetis, Klaten Selatan, Klaten. W sebelumnya duel dengan T (35) warga Desa Jetis, yang sedang menggembalakan bebek di sawah.
"Mas T mau bawa bebeknya pulang, Mas W datang boncengan sama adiknya. W turun dari motor, ambil kayu di situ (depan rumah), dipukulkan ke T. Setelah itu berantem, saya teriak minta tolong," kata saksi, Susana Sri (51) kepada detikJateng di lokasi, Selasa (19/3/2024).
Susana mengatakan, sekitar pukul 13.00 WIB tadi T sedang menggembalakan itik. Saat T duduk di tepi jalan dekat warung Susana, adik W yang berinisial S (45) datang T.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat angon bebek itu, S datang dan turun dari motor kemudian terlibat keributan, dia menantang T. Tapi tidak digubris, keduanya berantem di sawah," jelas Susana.
Usai berkelahi dengan T di sawah, S membersihkan badannya lalu pulang.
"S pulang, T lalu saya suruh pulang bawa bebeknya. Tapi kemudian S dan kakaknya, W, datang. Sempat saya lerai juga, tapi bagaimana berantemnya saya tidak tahu," imbuh Susana.
Usai perkelahian itu, W jatuh tergeletak di depan warung Susana. Saat itu W tampak masih hidup.
"Tak lihat masih hidup, tapi sini (mulut) mengeluarkan busa. Lalu Pak Pur dan Yanto datang, bilang masih hidup," ucap Susana.
"(W) Ndak sempat minta tolong ya, kelihatannya mabuk kenceng," tambahnya.
Pantauan detikJateng, lokasi perkelahian itu persis di depan rumah dan warung. W tampak masih tergeletak. Di lokasi tidak terlihat ceceran darah atau senjata tajam, tetapi ada beberapa batu.
Di seberang jalan yang merupakan sawah, bekas duel S dan T masih terlihat, termasuk sepasang sendal jepit yang tertinggal.
Tim Inafis Polres Klaten yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Yulianus Dica Ariseno Adi menyatakan pihaknya masih mendalami kejadian itu. Beberapa saksi sudah diperiksa.
"Kita masih mendalami dan memeriksa beberapa saksi, keluarga menyetujui dilakukan autopsi sehingga langsung kita bawa ke RS Bhayangkara Polda DIY. Dugaan penyebab kematian masih kita dalami," ungkap Yulianus di TKP.
(dil/rih)