Simpatisan PDIP menggelar demo di kantor DPC PDIP Sukoharjo buntut isu tak dilantiknya dua caleg DPRD Sukoharjo Aristya Tiwi Pramudiyatna (Dapil 2), dan Ngadiyanto (Dapil 5). Salah satu caleg yang diisukan tak dilantik, Ngadiyanto, mengancam akan keluar partai jika dirinya tak dilantik.
Untuk diketahui, dari data hasil Pleno KPU tingkat Kabupaten Sukoharjo, suara Ngadiyanto disebut lolos dengan perolehan suara PDIP di Dapil 5 sebagai berikut: Idris Sarjono (8.377 suara), Dahono Marlianto (8.187 suara), Artiyana Ririn Yuanawati (7.075 suara), Ngadiyanto (6.246 suara), Anton Purwo Saputro (5.975 suara), Zumna Zanufa (5.829 suara), Sri Rachyuni (132 suara), Millania Ayu Trisnawati (111 suara), Suryanto (78 suara).
"Saya urutan keempat. Saya sudah masuk di pengumuman KPU kemarin. Mendapatkan kursi," kata Ngadiyanto kepada awak media di DPC PDIP Sukoharjo, Senin (18/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia mendapatkan isu jika tidak akan dilantik oleh partai. Ngadiyanto menyebut kabar dirinya tak dilantik berdasarkan perhitungan sistem Komandante yang diberlakukan partai.
"Kita tahu, kalau dari partai kita tidak dilantik. Karena secara mekanisme partai, itu itung-itungan Komandante mau diberlakukan di Pemilu 2024. Alasannya mau membesarkan partai, tapi kenyataan di lapangan tidak membesarkan partai," ucapnya.
Kendati demikian, ia belum mendapatkan konfirmasi resmi dari DPC PDIP Sukoharjo terkait kebenaran isu tersebut. Oleh karenanya, ia ikut demo di DPC PDIP Sukoharjo untuk meminta kejelasan.
"Saya mendapatkan 6.246 suara, mau diganti yang urutan ke-5 (Anton Purwo Saputro), yang selisihnya 300-an," jelasnya.
Pria yang menjabat Ketua PAC PDIP Mojolaban itu mengancam akan mengundurkan diri dari kepengurusan dan keanggotaan PDIP jika tidak dilantik.
"Mungkin akan ganti partai," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, simpatisan PDIP mendatangi kantor DPC PDIP Sukoharjo. Kedatangan mereka meminta caleg DPRD Sukoharjo dari PDIP Aristya Tiwi Pramudiyatna (Dapil 2) dan Ngadiyanto (Dapil 5) dilantik karena suaranya masuk sesuai penghitungan KPU.
Saat massa datang, kantor DPC PDIP Sukoharjo nampak kosong. Pintunya terkunci. Tak ada perwakilan DPC PDIP Sukoharjo yang datang menemui massa.
Ketua Ranting PDIP Desa Karang Tengah, Weru, Didik Rudiyanto menyesalkan hal tersebut. Pasalnya, ia mengaku telah memberikan pemberitahuan ke pengurus DPC PDIP Sukoharjo terkait aksi siang ini.
"Saat ini kantor DPC saat didatangi kosong, pengurus pun tidak ada satu pun yang berani muncul. Dan ini sebuah kepengurusan yang mandul, banci, dan tidak aspiratif bagi kami. Ganti kepengurusan DPC PDIP Sukoharjo," kata Didik kepada awak media, Senin (18/3).
Meski DPC PDIP Sukoharjo dalam kondisi kosong dan terkunci, mereka tetap melakukan orasi agar Tiwi dan Ngadiyanto tetap dilantik sesuai PKPU Nomor 6 Tahun 2024.
(aku/apl)