Bolehkah Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh? Ini Pendapat Ulama

Bolehkah Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh? Ini Pendapat Ulama

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 17 Mar 2024 13:43 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi puasa Foto: Shutterstock
Solo -

Setiap kali selesai melaksanakan ibadah sholat tarawih dan witir berjamaah di masjid, kebanyakan imam akan mengajak jamaah untuk membaca niat puasa Ramadhan. Hal ini dilakukan setiap malam. Namun kemudian muncul pertanyaan, bolehkah membaca niat puasa sebulan penuh?

Puasa di bulan Ramadhan sendiri adalah ibadah wajib. Tata cara pelaksanaannya pun tidak bisa disamakan dengan puasa sunnah. Bahkan dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa kita wajib berniat puasa pada malam hari. Jika tidak, maka puasa yang dijalani pada hari itu tidak sah. Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya." (HR. An-Nasa i dan Abu Dawud)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam riwayat lain juga dijelaskan mengenai hal yang sama, Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya niat (puasa) adalah pada malam hari, barangsiapa yang berbuka sebelum meniatkan (puasa) pada malam hari, maka tidak ada puasa baginya." (HR. Ibnu Hibban)

ADVERTISEMENT

Untuk mengetahui apakah boleh berniat puasa satu kali untuk sebulan penuh, sebaiknya simak pendapat ulama berikut ini!

Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut ini merupakan bacaan niat puasa Ramadhan sebulan penuh.

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ كُلِّهِ لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰
Nawaitu shauma syahri Ramadhāna kullihī lillāhi ta'ālā.

Artinya:
"Aku sengaja berpuasa bulan Ramadhan sekaliannya karena Allah ta'ala.

Hukum Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh

Lalu bagaimanakah hukum membaca niat puasa Ramadhan satu kali untuk sebulan penuh? Mari simak penjelasan berikut ini yang dihimpun dari buku Fikih Keseharian oleh Hafidz Muftisany, Kitab Fikih Sehari-hari oleh A. R. Shohibul Ulum, serta Tanya Jawab Islam oleh PISS KTB dan Tim Dakwah Pesantren.

1. Mazhab Syafi'iah

Menurut mazhab Syafi'iah, niat puasa sebulan penuh adalah syarat wajib untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Setiap hari puasa di bulan Ramadhan harus diawali dengan niat yang khusus. Niat ini merupakan komitmen batin yang menyatakan kesungguhan seseorang untuk menjalankan ibadah puasa seharian penuh.

Jika seseorang telah niat pada awal bulan Ramadhan untuk menjalankan puasa sepanjang bulan, menurut mazhab Syafi'iah, itu tidak cukup. Dalam pandangan mazhab ini, kewajiban niat harus diperbarui setiap malamnya. Ini berarti setiap malam, seseorang diharuskan untuk memperbaharui niatnya untuk menjalankan ibadah puasa pada esok harinya.

2. Mazhab Maliki

Mazhab Maliki, yang dipelopori oleh Imam Malik, memiliki pandangan berbeda. Dalam mazhab ini, niat pada awal bulan Ramadhan untuk menjalankan puasa sebulan penuh dianggap sah. Meskipun menurut mazhab Syafi'iah niat harian diperlukan, pandangan Maliki menekankan bahwa niat jamak untuk satu bulan adalah perbuatan yang dianjurkan (sunah).

Pendekatan ini bertujuan untuk mencegah lupa dalam melakukan niat harian. Konsep serupa juga dianut oleh mazhab Hanafi.

Namun demikian, perlu diingat untuk tidak mencampur adukan antar-mazhab dalam praktik ibadah, karena dapat menimbulkan kerancuan dalam pelaksanaan. Oleh karena itu, pemahaman yang jelas terhadap mazhab yang dianut menjadi kunci dalam menjalankan niat puasa Ramadhan sebulan penuh sesuai dengan pandangan yang diyakini dan diikuti.

Demikian penjelasan lengkap mengenai hukum membaca niat puasa Ramadhan untuk sebulan penuh. Semoga bermanfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads