- Bacaan Istighfar Bulan Ramadhan Bacaan Istighfar Nabi Muhammad SAW Bacaan Istighfar Nabi Yunus AS Bacaan Istighfar Nabi Musa AS Bacaan Istighfar Pendek Bacaan Istighfar Versi Pertama Bacaan Istighfar Versi Kedua Bacaan Istighfar Versi Ketiga Bacaan Istighfar Versi Keempat Bacaan Istighfar Versi Kelima Bacaan Istighfar Versi Keenam
Selain mengerjakan berbagai ibadah dan amalan baik di bulan Ramadhan, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar sebagai cara untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Berikut bacaan istighfar yang bisa diamalkan saat Ramadhan untuk meraih pengampunan dari-Nya.
Dalam Islam istighfar menjadi salah satu bacaan yang sangat dianjurkan untuk kerap diamalkan oleh setiap muslim. Anjuran dalam beristighfar telah disebutkan dalam sebuah hadits. Mengutip dari buku 'Keajaiban Istighfar: Doa Pembersih Dosa' karya Ibnu Muhammad Salim, berikut hadits yang dimaksud:
"Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar; dan untuk setiap kesempitannya kelapangan; dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya" (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Hakim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain disebutkan dalam hadits, anjuran untuk membaca istighfar juga tercantum dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Tepatnya dalam Surat An-Nisa' ayat 106 dan 110.
وَّاسْتَغْفِرِ اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًاۚ ١٠٦
"Wastaghfirillâh, innallâha kâna ghafûrar raḫîmâ."
Artinya: "Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Q.S. An-Nisa': 106).
وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ١١٠
"Wa may ya'mal sû'an au yadhlim nafsahû tsumma yastaghfirillâha yajidillâha ghafûrar raḫîmâ."
Artinya: "Siapa yang berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian memohon ampunan kepada Allah, niscaya akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Selain dapat diamalkan dalam keseharian, bacaan istighfar juga dapat dilantunkan oleh kaum muslim selama bulan Ramadhan. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk ikhtiar untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
Lantas seperti apa bacaan istighfar yang bisa diamalkan saat Ramadhan agar meraih pengampunan dari-Nya? Mari simak baik-baik penjelasannya berikut ini.
Bacaan Istighfar Bulan Ramadhan
Sejatinya, tidak ada bacaan istighfar yang dikhususkan untuk dibaca di bulan Ramadhan. Sebaliknya, setiap muslim dapat mengamalkan bacaan istighfar kapan pun, termasuk selama bulan Ramadhan berlangsung. Adapun bacaan istighfar yang dilantunkan, tidak terbatas pada bacaan tertentu. Terdapat berbagai versi bacaan istighfar yang dapat diamalkan saat Ramadhan dan diharapkan dapat menjadi cara untuk meraih pengampunan dari Allah SWT.
Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama hingga buku 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Membaca Al-Qur'an' karya Syamsul Rijal Hamid, 'Ya Allah, Mudahkan Rezeki dan Jodohku!' karya Ustadz Ahmad Sobiriyanto dan 'Ladang-Ladang Pahala Saat Haid' karya Haviva A.B, berikut beberapa versi bacaan istighfar untuk diamalkan saat bulan Ramadhan:
Bacaan Istighfar Nabi Muhammad SAW
Bacaan istighfar pertama merupakan sebuah lantunan doa yang kerap diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Adapun lantunan istighfar Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam Al-Quran, tepatnya pada Surat Al-Baqarah ayat 286 dan Surat Ali 'Imran ayat 8. Berikut bacaan lengkapnya:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَࣖ ٢٨٦
"Lâ yukallifullâhu nafsan illâ wus'ahâ, lahâ mâ kasabat wa 'alaihâ maktasabat, rabbanâ lâ tu'âkhidznâ in nasînâ au akhtha'nâ, rabbanâ wa lâ taḫmil 'alainâ ishrang kamâ ḫamaltahû 'alalladzîna ming qablinâ, rabbanâ wa lâ tuḫammilnâ mâ lâ thâqata lanâ bih, wa'fu 'annâ, waghfir lanâ, war-ḫamnâ, anta maulânâ fanshurnâ 'alal-qaumil-kâfirîn."
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir" (Q.S. Al-Baqarah: 286).
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةًۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ ٨
"Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba'da idz hadaitanâ wa hab lanâ mil ladungka raḫmah, innaka antal-wahhâb."
Artinya: "(Mereka berdoa,) 'Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami berpaling setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan anugerahkanlah kepada kami rahmat dari hadirat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi'." (Q.S. Ali 'Imran: 8).
Selain apa yang telah disebutkan di dalam Al-Quran, Nabi Muhammad SAW juga kerap melantunkan sebuah kalimat istighfar. Adapun kalimat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
اللهم مغفرتك أوسع من ذنوبي ورحمتك أرجى عندي من عملي
"Allahumma maghfirotuka awsa'u min dzunuubii wa rohmatuka arjaa 'indii min 'amalii."
Artinya: "Ya Allah, ampunanMu lebih luas dari dosa-dosaku dan rahmat-Mu lebih aku harapkan daripada amalku."
Bacaan Istighfar Nabi Yunus AS
Selanjutnya ada bacaan istighfar yang dilantunkan oleh Nabi Yunus AS. Sama seperti apa yang dilantunkan oleh Nabi Muhammad SAW, Nabi Yunus AS juga melantunkan istighfar yang disebutkan di dalam Al-Quran. Tepatnya dalam Surat Al-Anbiya' ayat 87 yang berbunyi:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ ٨٧
"Wa dzan-nûni idz dzahaba mughâdliban fa dhanna al lan naqdira 'alaihi fa nâdâ fidh-dhulumâti al lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn."
Artinya: "(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, "Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
Bacaan Istighfar Nabi Musa AS
Bacaan istighfar untuk bulan Ramadhan selanjutnya yang dapat diamalkan oleh seorang muslim adalah berasal dari Nabi Musa AS. Serupa dengan Nabi Muhammad SAW dan Nabi Yunus AS, kalimat istighfar yang dilantunkan Nabi Musa AS juga tercantum dalam Al-Quran. Tepatnya dalam Surat Al-A'raf ayat 151 dan 155-156. Adapun bunyi dari ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِاَخِيْ وَاَدْخِلْنَا فِيْ رَحْمَتِكَۖ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَࣖ ١٥١
"Qâla rabbighfir lî wa li'akhî wa adkhilnâ fî raḫmatika wa anta ar-ḫamur-râḫimîn."
Artinya: "Dia (Musa) berdoa, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku serta masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu. Engkaulah Maha Penyayang dari semua yang penyayang'."
وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَاۚ فَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ ١٥٥ ۞ وَاكْتُبْ لَنَا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ اِنَّا هُدْنَآ اِلَيْكَۗ قَالَ عَذَابِيْٓ اُصِيْبُ بِهٖ مَنْ اَشَاۤءُۚ وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ فَسَاَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِنَا يُؤْمِنُوْنَۚ ١٥٦
"Wakhtâra mûsâ qaumahû sab'îna rajulal limîqâtinâ, fa lammâ akhadzat-humur-rajfatu qâla rabbi lau syi'ta ahlaktahum ming qablu wa iyyây, a tuhlikunâ bimâ fa'alas-sufahâ'u minnâ, in hiya illâ fitnatuk, tudlillu bihâ man tasyâ'u wa tahdî man tasyâ', anta waliyyunâ faghfir lanâ war-ḫamnâ wa anta khairul-ghâfirîn. Waktub lana fî hâdzihid-dun-yâ ḫasanataw wa fil-âkhirati innâ hudnâ ilaîk, qâla 'adzâbî ushîbu bihî man asyâ', wa raḫmatî wasi'at kulla syaî', fa sa'aktubuhâ lilladzîna yattaqûna wa yu'tûnaz-zakâta walladzîna hum bi'âyâtinâ yu'minûn."
Artinya: "Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, 'Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? (Penyembahan terhadap patung anak sapi) itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun'. Tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, 'Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa dan menunaikan zakat serta bagi orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami'."
Bacaan Istighfar Pendek
Selanjutnya ada bacaan istighfar pendek yang juga dapat diamalkan oleh kaum muslim selama bulan Ramadhan. Dijelaskan bahwa Rasulullah SAW biasanya membaca kalimat istighfar selepas menunaikan sholat. Adapun bacaan yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
"Astaghfirullah."
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah" (HR. Muslim).
Bacaan Istighfar Versi Pertama
Melalui sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang membaca 'astaghfirullaah laa ilaaha illaa huwal hayyal qayyuma wa atuubu ilaihi' maka akan diampuni dosanya walaupun ia pernah lari dari medan perang'." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Thabrani, dan Hakim).
Adapun bacaan yang telah disebutkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
"Astaghfirullaahalladzii laa ilaaha illaa huwal hayyal qayyuma wa atuubu ilaih."
Artinya: "Aku mohon ampun dan bertaubat kepada Allah yang tiada tuhan (berhak disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Maha Hidup kekal dan berdiri sendiri."
Bacaan Istighfar Versi Kedua
Melalui sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, ada sebuah kalimat istighfar yang dilantunkan oleh Rasulullah SAW pada masa-masa akhir hidup beliau. Berikut kalimat istighfar yang dimaksud:
سُبْحَانَ اللهُ وَبِحَمْدِهِ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
"Subhaanallaahu wa bihamdihi, astaghfirullaaha wa atuubu ilaih."
"Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya" (HR. Bukhari dan Muslim).
Bacaan Istighfar Versi Ketiga
Selanjutnya terdapat sebuah kalimat istighfar yang diriwayatkan oleh Bukhari. Berikut bacaan lengkapnya:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
"Subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdika astaghfiruka wa atuubu ilaika."
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu" (HR. Bukhari).
Bacaan Istighfar Versi Keempat
Bacaan istighfar selanjutnya juga tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, hingga Ahmad. Berikut bacaan yang dapat diamalkan oleh kaum muslim:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
"Rabbighfirlii wa tub 'alayya, innaka anta at- tawwabur-rahim."
Artinya: "Wahai Tuhan-ku, ampunilah daku, dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau-lah Dzat Maha Penerima taubat, dan Maha Penyayang" (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad).
Bacaan Istighfar Versi Kelima
Selain beberapa bacaan istighfar yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat juga sebuah kalimat istighfar kafaratul majlis yang ditujukan sebagai penutup dan penghapus dosa majlis. Berikut bacaan lengkapnya:
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
"Subhanaka, allahumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaika."
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji- Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu" (HR. Abu Dawud, Nasa'i, Thabrani, dan Hakim).
Bacaan Istighfar Versi Keenam
Dapat diketahui membaca istighfar sebagai ikhtiar untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Berikut salah satu lantunan yang dapat diamalkan oleh seorang muslim:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
"Astagfirullaahal azhiima wa atuubu ilaihi."
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan bertaubat kepada-Nya."
Demikian tadi rangkuman mengenai berbagai bacaan istighfar untuk diamalkan di bulan Ramadhan. Semoga informasi ini membantu!
(par/par)