Pantauan detikJateng, Jumat (15/3/2024) di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, genangan banjir mencapai 80 sentimeter. Banjir di daerah tersebut telah berlangsung selama dua hari ini.
Warga sekitar menggunakan perahu yang terbuat dari 4 drum berwarna biru yang diikat di bawah papan kayu agar bisa mengapung. Warga yang terdampak menggunakan perahu itu untuk menuju lokasi yang tidak kebanjiran.
"Sudah dua hari, ketinggian 80 sentimeter. Ini pakai perahu, biasanya ada BPBD (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bantu perahu tapi ini dari desa sendiri," jelas Sumiyati, salah satu warga terdampak saat ditemui di lokasi, Jumat (15/3/2024).
Dia mengaku masih enggan mengungsi karena di rumahnya banjir tak terlalu tinggi. "Di rumah masih aman, rumah sekitar 20 sentimeter," jelasnya.
Warga lain, Zaenab, juga mengaku aktivitas sehari-hari terganggu karena banjir melanda desanya dua hari belakangan. Namun, ia juga masih enggan untuk mengungsi.
"Di rumah banyak hewan, juga ada anak kecil. Di rumah sudah kemasukan air, ketinggian di depan rumah 80 sentimeter," jelasnya.
![]() |
Adapun untuk melakukan aktivitas sehari-hari dia juga menggunakan ban. Ban itu dia gunakan untuk mengangkut barang-barang. Kini, ia berharap agar banjir di daerahnya lekas surut.
"Kalau keluar bawa ban buat naruh barang. Setiap hari bawa ini, bawa ban," jelasnya.
Baca juga: BPBD: 17 Kelurahan di Semarang Masih Banjir |
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Ahmad Munaji mengatakan banjir di Kudus meluas ke lima kecamatan. Di antaranya Kecamatan Mejobo, Kaliwungu, Jati, Jekulo, dan Undaan.
"Total terdampak ada 6.884 KK dengan 22.994 jiwa. Lahan persawahan diperkirakan 1.642 hektare kebanjiran," terang Munaji dalam keterangan resminya.
(cln/apu)