Banjir di Kelurahan Trimulyo, Kota Semarang, hampir merata dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter. Sejumlah warga memilih mengungsi di masjid dan musala dekat rumah mereka.
Hal tersebut disampaikan oleh relawan BPBD Kota Semarang Eryan Dimas. Saat ini dirinya bersiaga di sekitar Kelurahan Trimulyo agar siap ketika masyarakat meminta dievakuasi ke tempat lebih aman.
"Di sana masih dalam sekitar 1,5 meter, sedada," kata Eryan saat ditemui di lokasi, Jumat (15/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia menyebut beberapa warga masih bertahan di rumahnya terutama mereka yang memiliki rumah dua lantai. Sebagian dari mereka juga mengungsikan diri ke masjid atau musala terdekat. Ada sekitar 2-3 masjid yang dijadikan tempat mengungsi.
"Mereka bertahan di masjid, musala itu sekitar 5 KK sampai 10 KK (untuk tiap pengungsian)," tambahnya.
Eryan mengatakan bahwa saat ini warga kesulitan untuk mendapat akses makanan dan air minum. Warga juga memerlukan obat-obatan seperti minyak angin dan tolak angin.
"Dia kesusahan makan, minum, sama mereka butuh obat-obatan kaya minyak kayu putih," ujarnya.
Baca juga: BPBD: 17 Kelurahan di Semarang Masih Banjir |
Sementara itu, warga Trimulyo RT 1/RW 2, Susilo (21) menyebut masih ada sekitar 100 orang yang bertahan di lokasi banjir. Dia dan keluarganya juga memilih bertahan di lantai dua rumahnya.
"Saya di rumah, di lantai dua lebih tepatnya ngungsi di gudang," katanya.
Dia sendiri kesulitan untuk mendapat obat-obatan. Untuk membeli obat masuk angin, dirinya harus berjalan menerjang banjir setinggi dada.
"Ini saya mau beli obat-obatan," tambahnya.
(rih/aku)