Mengunjungi Masjid Tiban Trasan Magelang, Konon Pindah dalam Semalam

Mengunjungi Masjid Tiban Trasan Magelang, Konon Pindah dalam Semalam

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 12 Mar 2024 20:13 WIB
Masjid tiban yang berada di Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.
Masjid tiban yang berada di Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng.
Magelang -

Bangunan Masjid Jami Baitul Muttaqin, di Bandongan, Magelang memang sekilas terlihat bangunan baru. Tetapi, warga sekitar mengenalnya sebagai masjid tiban. Ini karena masyarakat tidak mengetahui persisnya kapan masjid tersebut dibangun. Berikut kisah di baliknya.

Masjid ini tepatnya berada di Dusun Sengon, Desa Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Bangunan utama masjid ini masih asli.

Di mana untuk bangunan utama masih menggunakan rangka kayu. Kemudian bangunan utama ini ada 16 saka atau tiang.

Warga pun tidak mengetahui sejak kapan masjid ini berada di Trasan. Untuk itu, warga lebih mengenalnya sebagai masjid tiban.

"Dulunya masjid posisi tidak disini (lokasi sekarang), tapi di belakang sana. Terus selang satu malam sudah pindah ke sini. Iya (dikenal masjid tiban)," kata Tajudin (60), salah satu takmir masjid kepada wartawan, Selasa (12/3/2024).

Masjid tiban yang berada di Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.Masjid tiban yang berada di Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng


Kemudian, di bagian depan sekarang dibangun serambi. Sehingga jika dari depan yang terlihat seperti bangunan baru. Sama seperti masjid-masjid pada umumnya, setiap memasuki bulan puasa banyak kegiatan yang diadakan di masjid tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malam Selikuran Ramai

Terus yang membedakan saat malam selikuran atau malam 21 Ramadan, banyak orang yang berdatangan untuk iktikaf di masjid.

"Kalau malam setelah tarawih ada tadarus Al-Qur'an, setelah subuh ada kultum dan sore hari biasanya pengajian anak-anak untuk takjil. Malam 21 Ramadan, itu sudah tradisi dari sesepuh sini," sambung Tajudin.

"Intinya malam ke-21, malam selikuran. Yang paling ramai malam selikur, intinya ngalap berkah," kata dia.

Pada saat malam selikuran tersebut, banyak para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan menuju masjid. Berbagai macam pedagang berjualan.

"Intinya ngalap berkah. Saya dengar dari yang jualan, biarpun di sini nggak laku, tapi setahun yang akan datang, katanya laku terus. Makanya, kalau malam selikur di sini yang jualan (ramai)," ujarnya.

"Kami nggak pernah tahu (kapan masjid dibangun). Terus terang yang sesepuh di sini sudah meninggal semua, jadi tinggal penerus," kata dia yang sejak tinggal di Trasan.

Masjid tiban yang berada di Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.Masjid tiban yang berada di Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng



Yang membedakan, kata dia, dulunya bagian depan masjid ada dua kolam. Kemudian, sekarang sudah tidak ada dan dibangun serambi masjid. Selain itu, ada peninggalan berupa beduk tua dan lesung.

"Setahu saya beduk ini (peninggalan) tidak digunakan. Tapi, lesung digunakan saat subuh mesti dibunyikan (dipukul). Ini (lesung) tidak digunakan hampir setahun," ujar Tajudin.

Saat ini, lesung dan beduk peninggalan tersebut ditempatkan di kotak dengan kaca. Untuk itu, hanya bisa dilihat dari balik kaca saja.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads