Jalur alternatif Klaten-Sukoharjo melalui jalan raya Kepoh-Juwiring dipasang rambu larangan. Kendaraan jenis truk dan bus dilarang melintas.
Rambu larangan dipasang di tepi jalan Jogja-Solo dari arah Yogyakarta di simpang empat Kepoh, Kecamatan Delanggu. Selain dari arah Yogyakarta, dari arah Solo juga dipasang rambu yang sama.
Di sepanjang jalan Kepoh-Juwiring juga dipasang rambu sejenis. Demikian juga sebaliknya dari arah kota Kecamatan Juwiring ke arah Kepoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohon maaf truk dan bus dilarang belok. Jalur arah Juwiring dialihkan, ada pekerjaan penggantian jembatan Trasan," bunyi papan rambu di jalan Jogja-Solo. Rambu tersebut masih terlihat baru saja dipasang.
Pantauan detikJateng di jembatan Trasan, belum ada pekerjaan konstruksi. Jembatan yang sempit dan rusak aspalnya di sisi kiri dari arah Kepoh belum dibenahi.
Badan jembatan terlihat tidak sama lebarnya dengan badan jalan dan hanya dipasang pengaman besi kuno. Akibatnya mobil harus bergantian melintas saat berpapasan di jembatan.
Kepala Dinas PUPR Pemkab Klaten, Suryanto menyatakan rambu itu dipasang baru saja. Rambu itu untuk sosialisasikan ke masyarakat karena jembatan Trasan segera ditutup.
''Untuk arah Trasan untuk sementara waktu kendaraan berat tidak boleh lewat. Ini kita sosialisasi agar masyarakat mencari jalur alternatif," jelas Suryanto kepada detikJateng, Senin (11/3/2024) siang.
Dijelaskan Suryanto, perbaikan jembatan itu akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Kita sudah koordinasi dengan Dishub.
"Kita koordinasikan dengan Dishub. Kontrak pekerjaan sudah dan ini kita tinggal menunggu kerangka jembatannya untuk segera dikerjakan," kata Suryanto.
Jembatan tersebut, terang Suryanto akan dibangun baru dan dilebarkan. Anggaran pembangunan sekitar Rp 4 miliar.
"Anggaran sekitar Rp 4 Miliar tapi pasnya di bidang bina marga. Pekerjaan ya mungkin sekitar empat bulan," imbuh Suryanto.
(cln/cln)