Nikah massal yang berlangsung di Magelang tergolong unik. Sebabnya, prosesi ijab kabul dilangsungkan di atas motor trail. Sekaligus syukuran pemilu yang berlangsung damai.
Dalam nikah massal ini diikuti 4 pasangan. Mereka yakni Sri Wahyuni (34) warga Semanu, Gunungkidul dengan Achmad Wastoni (33), warga Ngluwar, Kabupaten Magelang. Kemudian, Siti Mufadilah (44), warga Tempuran, dipersunting Achmad Yasir (42), warga Tempuran, Kabupaten Magelang.
Pasangan berikutnya, Suryani (43), warga Tempuran dipersunting M Ismail (64), warga Tempuran. Terakhir, Widiani (32), warga Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang yang dinikahi Deri Sytadi (27), warga Candimulyo, Kabupaten Magelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun mahar dalam nikah bareng ini berupa seperangkat alat salat, beras 10 kg dan uang tunai Rp 29 ribu. Uang tunai tersebut terdiri dari pecahan Rp 500.
Setelah penghulu menanyakan pernikahan sah atau tidak, saksi maupun hadirin yang hadir kompak menyatakan sah. Saat itu, dua saksi yang juga naik motor trail terus menggeber stang motor.
Sebelumnya dilangsungkan ijab kabul, pasangan pengantin ini diarak dengan motor trail. Kemudian, untuk prosesi ijab kabul dilangsungkan di atas motor trail baik penghulu maupun temanten secara bergantian.
Adapun ijab kabul pasangan temanten dipimpin Kepala KUA Kecamatan Tempuran, Muhammad Hakim. Nikah ini diinisiasi oleh Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) yang dilangsungkan di Tahun Kabisat.
"Pada kali ini kita mengadakan nikah bareng kabisat. Ini momentum dengan tahun kabisat sekaligus wujud kita menyongsong bulan Ramadan dan syukuran pemilu damai yang telah terselenggara," kata Ketua Fortais Indonesia, RM Ryan Budi Nuryanto kepada wartawan usai nikah bareng di Tempuran, Kabupaten Magelang, Rabu (28/2/2024).
Ryan mengatakan, Fortais ingin berbagi dengan masyarakat untuk melangsungkan prosesi nikah pada umumnya. Menurutnya, banyak masyarakat yang belum bisa menikah karena terkendala berbagai hal.
![]() |
"Makannya kita buat konsep ini unik di atas motor trail. Filosofinya adalah motor trail ini adalah motor yang siap medan apapun, siap kondisi apapun dan siap dengan tenaga apapun. Harapannya pasangan manten yang sudah menikah ini nanti akan membina keluarga dengan sakinah berkhidmat untuk negara dalam kondisi ekonomi apapun," sambung Ryan.
"Kali ini kita bekali maharnya ada beras, ada kebutuhan yang lain harapannya ini bisa melangsungkan pernikahan dengan selayaknya dan bisa hidup pada mestinya," ujar dia.
Sementara itu, salah satu temanten, Sri Wahyuni mengaku sangat senang sekali. Prosesi pernikahan di atas motor trail ini dirasakan sangat surprise.
"Alhamdulilah, saya nggak nyangka kalau acaranya bakalan semeriah ini dan seistimewa. Ini bagi saya istimewa sekali," ujar Sri.
"Nggak nyangka karena memang nggak dikasih tahu. Jadi, kayak dikasih surprise. Kita nggak tahu kalau mau di atas motor trail kayak gini. Deg-degan tapi senang," tuturnya.
(apu/apl)