Kepolisian mengungkapkan, mereka sempat menggelar mediasi dengan 194 jemaah umrah yang gagal berangkat ke Tanah Suci di Kudus. Mediasi dilakukan setelah pemilik biro Goldy Mixalmina, Zyuhal Laila Nova, diamankan.
Kapolsek Kota, Iptu Subkhan saat ditemui wartawan menerangkan pihaknya langsung menggelar mediasi dengan ratusan calon jemaah umrah itu Senin malam (26/2/2024). Dalam pertemuan tersebut, ditawarkan dua opsi kepada para calon jemaah.
Pertama, mereka akan dijadwalkan ulang berangkat ke Tanah Suci. Kedua, opsi pengembalian uang yang sudah disetorkan para calon jemaah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iptu Subkhan menuturkan, terkait mediasi itu para calon jemaah belum mencapai kesepakatan pasti.
"Terkait dengan sudah diamankan Haji Laila selaku owner Goldy Mixalmina ini, dari para korban ini pengin mendapatkan kepastian untuk proses penyelesaian. Jadi proses yang kami lakukan adalah kami upaya untuk mediasi dulu," jelas Subkhan.
"Tadi setelah kita interogasi awal, dia menyatakan ada dua opsi. Dua opsi itulah yang kami sampaikan kepada korban, apakah mau jadwal ulang tahu minta pengembalian uangnya, tadi kita tawarkan belum ada kepastian karena terkait opsi pertama belum ada kepastian untuk hotel dan sebagainya, lalu untuk opsi kedua asetnya belum ditelusuri aset mana yang bisa dilakukan untuk penjualan untuk menggantikan kerugian itu," dia melanjutkan.
![]() |
Diamankan Begitu Terdeteksi Berada di Kudus
Subkhan mengatakan, Laila sempat bepergian ke Singapura dan Arab Saudi. Dia lantas kembali ke Indonesia pada 23 Februari 2024. Dia diamankan kemarin sore begitu terdeteksi di wilayah Kudus.
"Pertama setelah adanya laporan ke Polres Kudus kami langsung bergerak cepat melakukan pelacakan keberadaan terlapor dalam hal ini Haji Laila, dia terdeteksi masuk di Indonesia per 23 Februari 2024, pukul 21.30 WIB masuk ke Kudus, kemudian melakukan penelusuran tadi sore jam 15.00 WIB dapat kita amankan," kata Subkhan.
Subkhan lalu meminta waktu kepada calon jemaah untuk memeriksa Laila. Dia berjanjia akan segera menyelesaikan kasusnya.
"Jadi mohon waktu kami akan melakukan pemeriksaan di Satreskrim karena kasusnya sudah kami limpahkan ke Satreskrim Polres Kudus, mungkin satu minggu setelah melakukan penelusuran aset, aset ini di mana juga akan sampaikan kembali ke jemaah," pungkas dia.
Sementara itu salah satu jemaah umrah, Wawan (30) mengaku mendaftarkan orang tuanya untuk berangkat umrah. Rencananya orang tuanya akan berangkat umrah melalui Goldy Mixalmina pada 5 Maret 2024 mendatang. Namun rencananya itu gagal. Dia pun meminta uangnya kembali.
"Saya sudah bayar Rp 34 juta untuk berangkat pada 5 Maret 2024 mendatang. Sudah batal semua," jelasnya ditemui di Polsek Kota.
"Pasti kecewa, yang diinginkan lebih baik kembalikan uang, sudah tidak ada kepercayaan sama mereka, mau cari biro yang lain," dia melanjutkan.
Penjelasan Pengacara Biro Umrah
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 194 jemaah umrah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah gagal berangkat ke Tanah Suci. Pemilik biro mengaku tertipu soal tiket sehingga tidak jadi berangkat umrah.
"Kami selaku kuasa hukum minta maaf kepada para jemaah Goldy Mixalmina yang sampai hari ini belum berangkat," jelas pengacara biro umrah, Yusuf Istanto kepada wartawan di Kudus, Senin (26/2).
Dia mengatakan selama lima tahun biro umrah Goldy Mixalmina belakangan bekerja sama dengan rekanan asal Singapura untuk memberangkatkan jemaah ibadah umrah. Akan tetapi keberangkatan umrah sedianya tanggal 18 Februari 2024 gagal karena masalah soal tiket pesawat.
"Jadi biro selama 5 tahun terakhir yang bekerja sama dengan Goldy Mixalmina sehingga kita dapat tiket yang lebih rendah itu kebetulan susah ditemui dan tidak bisa ditemui," kata Yusuf.
"Sehingga Mas Laila mengejar keberadaan yang bersangkutan mulai dari kosnya di Batam, kantornya di Singapura, dan ke Arab. Jadi masalah pada tiketing," lanjut dia.
(apu/apu)