Cerita Warga Kudus Dijanjikan Haji Pintar-Setor Rp 575 Juta Gagal Berangkat

Cerita Warga Kudus Dijanjikan Haji Pintar-Setor Rp 575 Juta Gagal Berangkat

Dian Utoro Aji - detikJateng
Senin, 26 Feb 2024 23:46 WIB
Jemaah umrah gagal berangkat saat menggelar audiensi dengan polisi dan pengacara biro umrah di Polsek Kota Kudus, Senin (26/2/2024) malam.
Jemaah umrah gagal berangkat saat menggelar audiensi dengan polisi dan pengacara biro umrah di Polsek Kota Kudus, Senin (26/2/2024) malam. Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Seratusan jemaah umrah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah gagal berangkat ke Tanah Suci. Ada salah satu korban ternyata dijanjikan berangkat haji pintar tahun ini juga gagal.

Korban yang dijanjikan haji pintar adalah Warsita warga Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Warsita menjadi salah satu korban biro umrah Goldy Mixalmina yang dimiliki Zyuhal Laila Nova.

Warsita malam tadi mendatangi Polsek Kota Kudus untuk audiensi. Namun hasilnya belum ada kepastian. Dia mengaku telah mendaftarkan lima orang keluarganya haji pintar di biro umrah Goldy Mixalmina di Kudus. Rencananya kelima keluarganya akan berangkat haji tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mewakili keluarga saya, saya lima orang, dijanjikan sama Haji Lila (Laila) itu haji pintar tahun 2024, tahun ini harus berangkat," jelasnya ditemui di Mapolsek Kota, Senin (26/2/2024).

Dia mengaku telah menyetor uang kelima keluarganya sebesar Rp 575 juta. Setiap orang kata dia harus membayar Rp 180 juta. Sedangkan sisanya akan dibayarkan bulan depan. Namun keberangkatan itu dipastikan gagal setelah ada ratusan jemaah umrah dengan biro yang sama tidak jadi ke Tanah Suci.

ADVERTISEMENT

"September (2023) saya sudah kasih DP untuk 5 orang totalnya Rp 575 juta, itu informasi dari Haji Laila itu dia ikut program haji pintar dari Goldy Mixalmina yang di Tangerang di pusat. Kelanjutannya itu bulan Ramadan puasa itu pelunasan terus nanti ada pemberangkatan, ternyata kita tidak tahu ternyata saya dengar juga telat saya tahu setelah ada pertemuan kemarin," jelasnya.

Warsita mengaku telah mengecek program haji pintar yang ditawarkan oleh terlapor. Namun setelah dicek program tersebut tidak ada. Dia menduga justru program tersebut hanya modus untuk mendapatkan uang dari calon jemaah haji pintar.

"Saya tanya di departemen agama untuk visanya sudah ditutup, sudah tidak bisa dan pasti gagal, untuk Goldy sudah saya telepon tidak ada program haji pintar, atas nama saya dan keluarga juga tidak ada di sana," jelasnya.

Oleh karena itu dia meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus itu. Dia juga meminta agar uang yang telah disetorkan kepada terlapor bisa kembali lagi.

"Jadi saya mohon kepada pihak kepolisian untuk memperjuangkan hak kami. Pertemuan hari ini masih blank, saya anggap pertemuan ini tidak ada hasil. Cuma ada dua opsi itu bukan ranah saya, karena saya belum ada sama sekali. Kita tidak sebanyak korban umrah," ujarnya.

"Kembalikan uang lah, jalur hukum besok pagi saya akan lapor kepada Polres," lanjut dia.

Sementara itu, Kapolsek Kota Iptu Subkhan mengatakan telah menggelar mediasi dengan para jemaah umrah yang gagal berangkat. Menurutnya ada dua opsi yang ditawarkan. Dua opsi itu penjadwalan ulang dan pengembalian uang. Akan tetapi dari hasil pertemuan itu belum ada keputusan pasti. Subkah meminta waktu untuk mengusut kasus tersebut.

"Dua opsi itulah yang kami sampaikan kepada korban, apakah mau jadwal ulang atau minta pengembalian uangnya, tadi kita tawarkan belum ada kepastian karena terkait opsi pertama belum ada kepastian untuk hotel dan sebagainya, lalu untuk opsi kedua asetnya belum ditelusuri aset mana yang bisa dilakukan untuk penjualan untuk menggantikan kerugian itu," terang dia.

"Jadi mohon waktu kami akan melakukan pemeriksaan di Satreskrim karena kasusnya sudah kami limpahkan ke Satreskrim Polres Kudus, mungkin satu minggu setelah melakukan penelusuran aset, aset ini di mana juga akan sampaikan kembali ke jemaah," lanjutnya.

Penjelasan Pengacara Biro

Sebelumnya, pemilik biro mengaku tertipu soal tiket sehingga tidak jadi berangkat umrah.

"Kami selaku kuasa hukum minta maaf kepada para jemaah Goldy Mixalmina yang sampai hari ini belum berangkat," jelas pengacara biro umrah, Yusuf Istanto kepada wartawan di Kudus, Senin (26/2/2024).

Dia mengatakan selama lima tahun biro umrah Goldy Mixalmina belakangan bekerja sama dengan rekanan asal Singapura untuk memberangkatkan jemaah ibadah umrah. Akan tetapi keberangkatan umrah sedianya tanggal 18 Februari 2024 gagal karena masalah soal tiket pesawat.

"Jadi biro selama 5 tahun terakhir yang bekerja sama dengan Goldy Mixalmina sehingga kita dapat tiket yang lebih rendah itu kebetulan susah ditemui dan tidak bisa ditemui," kata Yusuf.

"Sehingga Mas Laila mengejar keberadaan yang bersangkutan mulai dari kosnya di Batam, kantornya di Singapura, dan ke Arab. Jadi masalah pada tiketing," lanjut dia.

Bantah Melarikan Diri

Yusuf mengatakan kepergian pemilik biro umrah bukan untuk melarikan diri. Namun menurutnya untuk mengurus jadwal keberangkatan umrah kembali.

"Jadi kepergian Mas Laila bukan untuk melarikan diri atau menggelapkan uang nasabah tidak, untuk keperluan jemaah untuk kepentingan hotel dan lain-lain sudah terbayarkan semua, yang menjadi problem adalah tiketing," ungkap Yusuf.

Dia menjelaskan kliennya mengaku membeli 300 tiket pesawat dengan rekanan dari Singapura. Namun ternyata rekanan kerja sama itu baru membayar uang muka saja. Akibatnya jadwal penerbangan jemaah umrah gagal terlaksana. Padahal kata dia, kliennya sudah melunasi kepada rekanan tersebut.

"Sekitar 300 sudah dibeli, sudah dibayar, akan tetapi rekanan mengurus tiket tersebut hanya membayarkan DP-nya, sehingga kode penerbangan tidak bisa dilaksanakan, ternyata hangus," terang dia.

"Diakibatkan rekanan tidak melunasi ke maskapai itu yang terjadi, saat ini klien kami menata kembali pesanan hotel untuk merencanakan kembali atau model refund," ungkap Yusuf.

Penjelasan Pemilik Biro, di halaman selanjutnya...

Penjelasan Pemilik Biro

Pemilik Goldy Mixalmina, Zyuhal Laila Nova mengaku belum bisa menghubungi rekanan kerja sama antara biro umrahnya dengan pihak di Singapura. Dia pun mengaku berencana untuk datang ke kantor rekanannya itu di Arab besok.

"Ini tiket semua terbayar semua, bahkan lebih dari jemaah, biasanya saya itu broker tiket, tiket ini yang biasa kerja sama dengan saya itu sampai saat ini belum bisa menghubungi kembali," jelas Laila di Kudus.

Dia mengaku ada sekitar 315 tiket tanggal 18 Februari 2024 yang sudah dibayar lunas. Namun ternyata tiket itu belum dilunasi oleh pihak rekanannya. Akibatnya ratusan tiket hangus dan tidak bisa digunakan untuk berangkat ke Tanah Suci.

"Ada sekitar 315 tiket untuk tanggal 18 Februari 2024. Jadi pas manasik kemarin mengusahakan tanggal 20, 24, 26 Februari 2024, untuk memperbarui tiket ini, tapi ternyata tidak ada PNR-nya, pihak maskapai bilang kalau ini di DP tidak dibayar lunas, jadi tiket tidak bisa digunakan," jelasnya.

"Total ada 194 jemaah (gagal umrah), sekitar Rp 5 miliar," lanjut dia.

Laila mengaku akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Bahkan dia berjanji akan mengembalikan uang jemaahnya jika nanti ditagih.

"Untuk tanggung jawab kami, apabila semuanya ini hangus, insyaallah ini saya ada aset, kita jual dulu, mencairkan ke bank untuk mengganti kerugian nasabah. Jadi insyaallah kita untuk materi tidak akan mengurangi sedikit pun atau merugikan uang diamanahkan ke kami," ujarnya.

"Kalau sudah dari Arab kita akan mengabari bagaimana perkembangannya. Pokoknya kita ambil yang paling baik untuk para jemaah," ungkap Laila.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)


Hide Ads