Demo tolak penundaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Banjarnegara diwarnai kericuhan. Pendemo yang kesal kemudian merusak sejumlah fasilitas umum (fasum) di area rumah dinas Bupati Banjarnegara.
Sejumlah fasilitas umum tersebut adalah pintu gerbang rumah dinas bupati jebol di bagian bawah. Selain itu, pot bunga di area rumah dinas digulingkan hingga pecah, serta penjor yang berada di sekitar pendopo.
Massa kesal lantaran tidak ada kepastian dari Pj Bupati Banjarnegara perihal jadwal Pilkades. Mereka meminta agar Pilkades tetap digelar 5 Maret 2024 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan detikJateng, Jumat (23/2/2024) sempat terjadi saling dorong antara pendemo dan petugas. Beberapa pendemo pun sempat melempar botol air mineral.
Kondisi ini membuat Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto yang sempat menemui massa akhirnya kembali masuk ke dalam rumah dinasnya. Massa pun sempat berdiam di pendopo dan sekitarnya.
![]() |
Massa mulai membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka pergi sambil menggulingkan sejumlah pot bunga di sekitar pendopo atau di sekitar rumah dinas Bupati Banjarnegara.
Perwakilan massa tolak penundaan Pilkades di Banjarnegara, Sabar, mengatakan tetap akan mendorong agar Pilkades yang bakal digelar pada 5 Maret 2024 mendatang tidak ditunda. Jika hal tersebut tidak disetujui, maka massa akan terus melakukan aksi.
"Kami tetap akan menuntut terus. Jika nanti gagal, kami akan menuntut secara hukum," tegasnya.
Sebelumnya, Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto meminta waktu untuk bertemu lebih dahulu dengan Kementerian Dalam Negeri. Mengingat perihal penundaan Pilkades bukan wewenangnya sebagai Pj Bupati.
"Saya meminta waktu untuk bertemu dulu dengan Dirjen Kementerian Dalam Negeri. Karena soal itu (jadwal Pilkades) bukan kewenangan kami," ujar Tri Harso.
(apu/rih)