Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Pelantikan itu menandai kembalinya Demokrat ke pemerintahan setelah 9 tahun dan 4 bulan.
Momen pelantikan AHY tak dihadiri ayahnya, presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demokrat memaparkan SBY sudah memberikan doa maupun restu kepada putranya.
"Bapak SBY sendiri tidak hadir dalam pelantikan hari ini," kata Sekretaris Pribadi SBY, Ossy Darmawan, kepada wartawan, Rabu (21/2), dilansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY yang merupakan Ketua Majelis Tinggi Demokrat diketahui baru tiba di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (20/2/) malam. Sebelumnya, dia melakukan sejumlah kegiatan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Karena baru saja tiba di Cikeas dari perjalanan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujarnya.
Meski SBY tidak hadir, Ossy mengungkapkan SBY sudah bertemu dengan AHY. Dia disebut telah mendoakan dan merestui anaknya yang dilantik menjadi Menteri ATR/BPN hari ini.
"Tadi malam, AHY sudah bertemu Bapak SBY yang baru tiba di Cikeas, untuk memohon doa restu dalam tugas yang baru sebagai Menteri ATR/BPN," ujarnya.
![]() |
AHY Cerita SBY Bersyukur
AHY sendiri setelah dilantik Jokowi menuturkan, ayahnya bersyukur karena Demokrat kembali ke pemerintahan. Selama 9 tahun sebelumnya, partai dengan warna dominan biru tersebut berada di luar lingkaran Jokowi.
"Beliau tentunya juga bersyukur karena ini juga menjadi sebuah momentum Partai Demokrat kembali ke pemerintahan. Banyak yang mungkin belum menyadari bahwa Demokrat selama 9 tahun 4 bulan berada di luar pemerintahan," kata AHY di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).
Menurut AHY, dengan masuknya partainya ke pemerintahan, apa yang mereka perjuangkan dapat diwujudkan. Sebab, kebijakan bisa terwujud melalui eksekutif.
"Ini sebuah momentum yang sangat bersejarah, karena alhamdulillah apa yang kami perjuangkan juga selama ini bisa lebih direalisasikan jika Demokrat bergabung dengan pemerintahan secara langsung. Karena kebijakan di tangan eksekutif, walaupun perjuangan parlemen juga sangat penting," ujar AHY.
AHY kemudian memaparkan, adalah hal baru bagi Demokrat setelah hampir satu dekade di luar pemerintahan kini kembali masuk. Karena itu, dia mengungkapkan harapannya.
"Tetapi, dengan demikian, ini menjadi langkah baru bagi kami semua keluarga besar Partai Demokrat untuk berkontribusi dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju di penghujung atau menuju ke akhir masa kepemimpinan," ucap AHY.
"Dengan demikian, mudah-mudahan apa yang dilakukan secara bersama-sama ini bisa menghadirkan berbagai pencapaian dan kemajuan," imbuhnya.
![]() |
Ibas Kaget Dapat Kabar AHY Jadi Menteri
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas juga turut hadir dalam pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN. Ibas mengaku kaget saat pertama kali mendengar kakak kandungnya ditunjuk Presiden Jokowi jadi menteri.
"Kaget (keluarga). Merasa seperti ini, di saat kita sedang menghadapi pemilu yang Insyaallah berjalan demokratis dan kita masih menunggu hasil suara, ternyata ajakan dan kepercayaan itu datang lebih cepat dari pemerintahan hari ini. Tentu saya kaget, tapi juga bersyukur dan tentunya tibalah saatnya hari ini kita menyaksikan sebuah proses itu berjalan dengan lancar," kata Ibas, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).
Ibas mendoakan dan memberikan dukungan kepada AHY agar menjadi pemimpin yang baik dan bijak. Ketua Fraksi PD DPR RI ini juga menyampaikan terima kasih dan bersyukur atas kepercayaan dari Presiden Jokowi.
"Saya bersyukur sebagai keluarga dan mendukung apa yang telah diberikan kepercayaan dari presiden untuk Mas AHY sebagai pembantu pemerintahan di sisa pemerintahan Presiden Jokowi. Saya yakin Mas AHY juga akan terus beradaptasi sebaik-baiknya, pelajari segala hal yang telah dilakukan baik di Menteri ATR/BPN sekaligus juga dengan hal yang perlu dirampungkan," tuturnya.
Ibas melanjutkan, dengan bergabungnya Demokrat ke kabinet Jokowi, maka partainya akan segera menyampaikan terkait posisi mereka. Dia mengatakan akan sepenuhnya mendukung pemerintahan Jokowi sampai tuntas.
"Tentu Partai Demokrat juga bersyukur, tapi kita juga punya mekanisme Majelis Tinggi Partai. Tentunya dengan sendirinya dengan seperti ini akan menjadi pembahasan dukungan kepada pemerintahan. Tentunya kita harus memiliki komitmen agar masa periode Pak Jokowi berjalan baik dan husnulkhatimah dan tentunya nanti yang akan menyampaikan secara resmi dari pihak Partai Demokrat, tentunya MTP, ketum sendiri menyampaikan hal tentang posisi Partai Demokrat ke depan," jelasnya.
Ibas juga bersyukur pada pemilu kali ini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat suara yang memuaskan. Demokrat, lanjut Ibas, juga berkomitmen untuk menjadi bagian dari pemerintahan ke depan.
"Yang jelas, saya bersyukur ya, Bapak Prabowo dapatkan suara yang baik pemilunya juga mendapatkan suara yang baik dan kita sudah berkomitmen untuk menjadi bagian dari pemerintahan ke depan," paparnya.
"Kami memiliki iktikad, kalau sudah mendukung, all in. Dan kita buktikan pada Pemilu 2024, Demokrat all in mendukung Prabowo-Gibran dan Demokrat juga berkontribusi di seluruh Tanah Air walaupun memang, secara ekspektasi partai kami belum sesuai apa yang kami harapkan. Tapi secara keseluruhan proses demokrasi berjalan lancar," lanjut Ibas.
(apu/ahr)