Hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, untuk sementara pasangan calon (paslon) 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak dari dua paslon lainnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (01), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (03). Namun, yang menjadi sorotan adalah kekalahan Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah yang notabene adalah 'Kandang Banteng'.
Berdasarkan hasil sementara hitung asli (real count) yang dilihat detikJateng di situs KPU Sabtu (17/2/2024) per pukul 22.52 WIB, Prabowo-Gibran mendapatkan 52,7 persen, atau 8,8 juta suara. Ganjar-Mahfud menguntit di belakangnya dengan jarak cukup jauh, 34,41 persen atau 5,7 juta suara. Sementara pasangan Anies-Muhaimin di posisi ketiga dengan 12,89%, atau 2,1 juta suara.
Perolehan Ganjar-Mahfud di Jateng yang bisa dikatakan sebagai provinsi yang melekat dengan PDIP tentu menjadi perhatian. Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo pun angkat suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, di Kota Solo sendiri, Prabowo-Gibran unggul dengan 145.528 suara, kemudian Ganjar-Mahfud 97.910 suara. Data tersebut diperoleh dengan catatan 79,19 persen suara masuk.
FX Rudy, panggilan akrab FX Hadi Rudyatmo mengatakan, hasil Pilpres 2024 ini tidak menentukan apakah Solo masih 'kandang banteng' atau tidak. Mantan Wali Kota Solo itu memiliki indikator tersendiri untuk menyebut Solo sebagai 'kandang banteng' di Jateng.
Rudy masih menunggu hasil perolehan suara partai. Jika hasilnya sama dengan Pemilu 2019, berarti status Solo sebagai 'kandang banteng' masih layak disematkan.
"Kalau perolehan suara PDIP turun, berarti kandang banteng jebol. Kalau PDIP nanti minimal suaranya sama seperti Pemilu 2019, berarti tidak bisa menjebol kandang banteng di Kota Solo dan Jateng pada khususnya," kata Rudy saat ditemui awak media di DPC PDIP Solo, Rabu (14/2/2024).
![]() |
Siap Pertanggungjawabkan ke Megawati
FX Rudy melanjutkan, dirinya siap mempertanggungjawabkan hasil Pilpres ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Dia mengaku sudah menyiapkan jawaban jika ditanya.
Rudy pun sudah menyiapkan jawaban bila hasil akhir penghitungan Pilpres 2024 ini, Ganjar-Mahfud kalah. Menurutnya, kekuatan koalisi partai pengusung sangat besar.
Sementara Parpol yang mengusung Ganjar-Mahfud, hanya PDIP yang memiliki kursi di DPRD Kota Solo. Sementara Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Paslon nomer 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, memiliki kekuatan yang lebih besar.
Rudi merasa dari rekomendasi turun hingga Pilpres ini, PDIP Solo hanya bekerja sendiri. Parpol koalisi lain tidak siap dan tidak bisa menyediakan saksi di TPS.
"Solo selalu sendiri to bu. Minimal untuk cara ngetes hasil yang bisa dinilai, ya perolehan partai itu," ucapnya.
"Saya tetap menyadari koalisi di Pilpres ini, saya koalisi minim. PPP, Hanura, dan Perindo kan di DPRD Solo tidak punya kursi. Harus diakui, yang bekerja hanya PDIP saja, dari awal hingga akhir," tambahnya.
![]() |
Ungkap Sosok Jokowi Pengaruhi Suara di Jateng
Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Jateng, melalui ketuanya Kukrit Suryo Wicaksono mengungkapkan, sosok Jokowi turut mendongkrak suara paslon 02 di provinsi yang beribu kota di Semarang tersebut. Kukrit menyatakan, meski suara PDIP di Jateng tinggi, namun Pilpres kali ini bicara soal ketokohan dan figur.
"Dari hasil bisa lihat bersama perolehan suara di Jawa Tengah, ternyata figur Pak Prabowo dan Mas Gibran ini betul-betul bisa diterima masyarakat Jawa Tengah," kata Kukrit di kawasan Kawi, Kota Semarang, Jumat (16/2).
Selain sosok capres dan cawapres, menurut Kukrit, sosok Jokowi juga berpengaruh dengan perolehan suara Prabowo-Gibran di Jateng. Seperti diketahui, Prabowo merupakan Menhan pilihan Jokowi dan Gibran merupakan putra sulung Jokowi. Kukrit menganggap Prabowo-Gibran bisa meneruskan keberhasilan kepemimpinan Jokowi saat ini.
"Selain itu kalau saya rasa itu faktor di akhir menjelang coblosan banyak isu di lapangan yang memojokkan Pak Jokowi ya, dan ini justru memberikan keuntungan bagi paslon nomor 02 di mana pasangan 02 diidentikkan dengan Pak Jokowi. Masyarakat Jawa Tengah bisa dibilang kurang sreg dan tidak rela jika ada pihak tertentu yang memojokkan apalagi menjelekkan Pak Jokowi. Akhirnya mereka solid mendukung 02 sebagai penerus perjuangan Pak Jokowi," jelas Kukrit.
Selain itu ada undecided voters yang menentukan pilihan di detik-detik terakhir. Dari hasil berbagai survei ada sekitar 20 persen undecided voters yang kemudian menurut Kukrit akhirnya banyak yang menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Gibran.
"Jangan salah, jelang dua minggu jelang coblosan, undecided voters di Jateng masih tinggi, ada sekitar 20 persen. Dengan berjalannya waktu bisa lihat banyak sekali dukungan sana sini yang semakin menggelinding dan semakin besar untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran dan ini memberikan satu efek psikologi positif sehingga teman-teman yang awalnya belum memutuskan mendukung mana akhirnya mereka beramai-ramai mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran. Jadi saya rasa efek dari undecided voters sampai last minute ini memberikan pengaruh besar ke paslon 02," tegasnya.
Tanggapan Ganjar
Ganjar sendiri, pada Kamis (15/2) sempat menanggapi hasil di Jateng, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) versi hitung cepat (quick count). Dia menuturkan perolehan suara PDIP masih tinggi di daerah yang kerap dianggap 'Kandang Banteng', atau lumbung suara PDIP.
"Hasil dari quick count perolehan PDIP saya kira masih tinggi ya, kalo nggak salah masih nomor satu ya. Agak anomali dengan (perolehan) suara saya," ujar Ganjar.
"Maka hari ini sedang diselidiki oleh kawan-kawan, mudah-mudahan nanti ketemu apa faktornya, sepertinya split tiketnya agak terlalu lebar," sambung dia.
(apu/apu)