Penampakan Surat Suara di Rutan Blora Dibungkus Kresek

Penampakan Surat Suara di Rutan Blora Dibungkus Kresek

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Rabu, 14 Feb 2024 16:26 WIB
Kondisi surat suara yang dibungkus plastik di TPS 901 di Rutan Kelas IIB Blora, Rabu (14/2/2024).
Foto: Kondisi surat suara yang dibungkus plastik di TPS 901 di Rutan Kelas IIB Blora, Rabu (14/2/2024). (Achmad Niam Jamil/detikJateng)
Blora -

Proses pemungutan suara yang digelar di TPS 901 di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Blora dilaksanakan tanpa pengawalan ketat. Selain itu, terlihat surat suara yang sudah dicoblos hanya dibungkus tas plastik atau kresek.

Adapun TPS 901 itu kekurangan 116 surat suara dengan total ada 202 pemilih. Kekurangannya lantas diambilkan dari 13 TPS di sekitar rutan.

Sebanyak 13 TPS yang membantu TPS khusus di rutan Blora, yaitu 11 TPS dari Kelurahan Kunden dan 2 TPS lainnya dari Kelurahan Karangjati dan Kauman. Pantauan detikJateng, tampak petugas membawa surat suara yang dibungkus plastik dan ada juga yang membawa kotak suara keliling (KSK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Blora, Mahmud Yusron mengakui pengawalan di TPS khusus di Rutan Kelas IIB Blora rendah.

"Petugas keamanan tadi ada dari linmas. Ada yang tidak dikawal. Itu koordinasinya, seharusnya ada pengamanan juga," ucapnya saat ditemui di Rutan Kelas IIB Blora, Rabu (14/2/2024).

ADVERTISEMENT
Kondisi surat suara yang dibungkus plastik di TPS 901 di Rutan Kelas IIB Blora, Rabu (14/2/2024).Kondisi surat suara yang dibungkus plastik di TPS 901 di Rutan Kelas IIB Blora, Rabu (14/2/2024). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng

Ia mengatakan di rutan hanya dihelat pemungutan suara. Untuk penghitungan suara bakal terjadi di masing-masing TPS asal. Dia menjelaskan, meski tidak ada pengawas dari petugas keamanan tidak menjadi suatu kerawanan.

"Yang penting pengawas dan TPS itu ada, yang penting sejumlah saksi sudah mengawasi bersama pengawas TPS. Surat suara dibungkus kresek (plastik) dan petugas membawa KSK untuk surat suara," terangnya.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Blora Budi Hardiono menjelaskan awalnya surat suara di TPS 901 kurang 116. Beruntung dibantu dengan TPS penyangga sekitar.

"Tadi kekurangan 116 kertas suara. Ini dari daftar pemilih tambahan (DPTB). Penyebabnya ini karena jumlah warga binaan silih berganti. Ada yang masuk dan keluar," jelas Kepala Rutan Kelas IIB Blora Budi Hardiono saat ditemui di rutan, Rabu (14/2/2024).

Dia mengatakan sebenarnya hanya ada 51 DPT di rutan. Namun dalam perkembangannya ada perubahan warga lapas. Sehingga ada perubahan jumlah warga lapas yang memilih. Awalnya hanya 51 kemudian ditambah dengan 33 pemilih tambahan. Bertambah lagi 116 orang pemilih. Dan tambahan 2 orang lagi. Jadi total 202 pemilih.

"Jumlah total 202. Ada beberapa orang warga binaan tidak punya syarat memilih. Ada anggota kepolisian aktif tugas kemudian tersandung pidana sehingga belum masuk DPT," tambahnya.

Dari kekurangan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Blora. Sehingga kemudian dibantu. Yakni dengan melibatkan TPS sekitar untuk datang ke lapas membantu kekurangan itu.

"Dari koordinasi itu kemudian dibantu TPS penyangga. Yakni TPS 1-11. Proses pemilihan dan pemungutan tak molor. Tetap sesuai jadwal KPU," jelasnya.

Diwawancara terpisah Kepala Polres Blora AKBP Jaka Wahyudi mengaku telah menugaskan personelnya untuk mengawal dan memantau TPS khusus di rutan Blora.

"Di lapas juga kita laksanakan pengamanan terkait TPS khusus. Personel pengamanan sama," ucapnya.




(apu/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads