Pasien dan Penunggu di RSUD Margono Purwokerto Nyoblos Tanpa Bilik Suara

Pasien dan Penunggu di RSUD Margono Purwokerto Nyoblos Tanpa Bilik Suara

Anang Firmansyah - detikJateng
Rabu, 14 Feb 2024 15:50 WIB
Pasien dan penunggu di RSUD MArgonno Purwokerto mencoblos di meja tanpa bilik suara, Rabu (14/2/2024).
Pasien dan penunggu di RSUD MArgonno Purwokerto mencoblos di meja tanpa bilik suara, Rabu (14/2/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

KPU Banyumas menyediakan kotak suara keliling (KSK) di RSUD MArgono Purwokerto. Hanya saja, pasien dan penunggu pasien terpaksa nyoblos tanpa menggunakan bilik.

Pantauan detikJateng, di lokasi setempat terdapat dua lokasi TPS. Pertama di area lobi yang diperuntukkan karyawan RS, dan yang kedua dilakukan di sebuah ruangan yang diperuntukkan pasien dan penunggu pasien.

Namun, bilik suara hanya tersedia di TPS yang digunakan oleh para karyawan. Sedangkan TPS yang diperuntukkan pasien dan penunggu pasien tanpa bilik suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alhasil para pasien dan penunggu pasien harus mencoblos tanpa bilik suara. Sebab hanya ada 2 meja yang disediakan. Itu pun tidak tertata dengan rapi dan berjalan tidak sebagaimana mestinya.

Dalam satu meja tersebut para pemilih mencoblos secara bersamaan. Bahkan ada satu momen di mana 3 pemilih mencoblos secara bersama-sama dan tanpa sekat.

ADVERTISEMENT

Padahal, pada saat pemungutan suara terdapat petugas yang mengenakan seragam bertulisan Bawaslu. Juga ada beberapa petugas Linmas.

Komisioner KPU Banyumas, Divisi Teknis Penyelenggara, Sidiq Fathoni menjelaskan bilik suara sebenarnya ada namun sedang digunakan di tempat para karyawan mencoblos.

"Biliknya ternyata di depan (lokasi karyawan mencoblos). Makanya saya tadi koordinasikan bahwa biliknya itu ada. Jadi artinya tidak dalam posisi sebenarnya ini tanpa bilik," kata Sidiq kepada wartawan, Rabu (14/2/2024).

Sidiq menjelaskan, persiapan untuk pelaksanaan pemungutan suara di RSUD Margono Soekarjo sudah dilakukan sejak awal. Termasuk tempat yang akan digunakan.

"Kesiapan sudah sejak awal kita sudah koordinasikan dengan pihak Margono. Bahkan untuk tempatnya sudah kita siapkan," terangnya.

Dirinya menyebut bahwa bilik tersebut sudah disiapkan. Namun saat itu biliknya sedang dipakai di depan.

"Sebenarnya bilik itu kan sudah juga disiapkan. Makanya tadi kami komunikasikan biliknya kok di belakang belum? Ternyata biliknya masih ada di depan posisinya," jelasnya.

Sidiq juga mengaku pada saat proses pemungutan suara ia tidak memantau di lokasi belakang. Oleh sebab itu terjadi hal demikian.

"Saya tadi nggak ngecek soalnya. Bahwa ternyata ada terjadi seperti itu," ujarnya.

Sidiq membeberkan untuk di wilayah RSUD Margono dilayani oleh TPS wilayah sekitar atau penyangga. Ada sekitar 277 pemilih yang terbagi dari karyawan dan pasien.

"Untuk yang karyawan 240 dan untuk yang pasien 37 bersama dengan penunggu. Pasiennya itu pasien cuci darah. Jadi karena posisinya tidak ada TPS untuk RS Margono karena kita sudah menetapkan TPS lokasi khusus hanya 7. Sedangkan untuk RS nggak ada, jadi kita layani secara KSK (Kotak Suara Keliling)," ungkapnya.

Untuk RS Margono ada 30 TPS sekitar yang melayani dari 3 wilayah kecamatan. Petugas KPPS yang ditugaskan datang ke RS Margono dengan membawa surat suara dan bilik suara.

"Jadi teman-teman KPPS di 30 TPS tersebut di 3 kecamatan datang ke sini membawa surat suara bersama dengan saksi dan pengawas. Yang di depan ini ada nakes 240 dan di belakang itu adalah pasien cuci darah dan penunggunya," katanya.

"Artinya sudah dipastikan bahwa pada tanggal 14 Februari 2024 yang bersangkutan ada jadwal rutin. Dan memang dia berobat atau cek cuci darah di rumah sakit," lanjutnya.

Sementara itu, Eji (28) salah satu penunggu pasien asal Kecamatan Ajibarang mengaku sudah mengurus surat kepindahan lokasi pemilih sejak beberapa waktu lalu.

"Saya pengantar, sudah cuci darah tadi bapak saya jam 8 sampai jam 12. Saya sudah urus daftar pindah lewat link dikirimi rumah sakit," ujarnya.

Dengan adanya sistem seperti ini menurutnya sangat membantu. Sebab dirinya tidak perlu buru-buru pulang untuk melakukan pencoblosan.

"Alhamdulillah lega jadi tenang. Kita harus ngasih hak pilih. Ini saya berdua sama bapak," pungkasnya.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads