.webp)
Pencoblosan Pemilu 2024 di TPS 5 Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, berlangsung santai. Pasalnya lokasi coblosan dikemas seperti cafe dan pemilih bisa berswafoto dengan scooter antik di lokasi.
"Kesannya unik, santai, dan KPPS-nya juga berpakaian unik. Tidak tegang di TPS," kata Sri Hartini, salah seorang pemilih di lokasi, Rabu (14/2/2024) siang.
Pantauan detikJateng, TPS tersebut berada di tengah kampung Damaran. Di gapura terdapat poster bertulisan Sugeng Rawuh dengan miniatur burung maskot Pemilu di sisi kanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian depan lokasi pekarangan TPS ada sebuah gazebo kayu kuno. Di sampingnya terdapat rumah Joglo lengkap dengan kursi rotan model jadul.
Di tengah pekarangan terdapat rumah berlantai dua berukuran sekitar 10x6 meter dengan arsitektur kolonial. Di dalamnya, kotak TPS dan KPPS sudah menunggu pemilih. Petugas KPPS memakai pakaian unik berdasi kupu-kupu, bersuspender, dan topi cokelat muda.
Untuk menunggu antrean, warga bisa duduk di kursi ban bekas yang disediakan di depan rumah TPS. Bagi yang sudah mencoblos, bisa membubuhkan tanda tangan di banner yang dipasang di sebuah gazebo lain.
 Suasana TPS bergaya kafe di Damaran, Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Rabu (14/2/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng |
Di gazebo kayu itu, selain bisa membubuhkan tanda tangan, warga bergiliran berselfie ria dengan enam scooter antik warna warni. Di setiap scooter ditempel papan dengan kalimat 'Ini adalah pesta pora demokrasi Indonesia, jaga perdamaian dalam perbedaan, jaga integritas dan keadilan dalam pemilu' dan lainnya.
Oktaviana, warga lainnya mengatakan TPS tersebut unik karena serasa di kafe bukan di TPS. Ada lokasi khusus untuk swafoto dengan scooter antik.
"Ada spot foto selfie buat kenangan, ini tidak ada di TPS lain. Ya asyik saja, santai," ungkap Oktaviana kepada detikJateng.
 Suasana TPS bergaya kafe di Damaran, Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Rabu (14/2/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng |
KPPS 5 Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Andi Dwi Yunianto menyatakan TPS sengaja dikemas dalam konsep retro. Dengan demikian, pemilih serasa di kafe.
"Ini dikemas retro tapi serasa di kafe. Kalau yang menunggu rasanya duduk di kafe," ungkap Andi kepada detikJateng.
Uki, anggota KPPS 5, mengatakan seragam KPPS yang dipilih memang berbeda dengan umumnya. Perlengkapan seragam dibeli secara online.
"Seragam kita beli online jauh hari. Untuk scooter antik itu juga milik ketua KPPS," kata Uki.
(ahr/dil)
