Suasana sepi terlihat di Pasar Rejowinangun Magelang saat dilangsungkan coblosan. Mayoritas pedagang menutup kios dagangannya untuk menyukseskan Pemilu 2024.
Sekadar diketahui, Pasar Rejowinangun ini merupakan pasar terbesar di wilayah Magelang. Para tengkulak kebanyakan kulakan di pasar ini.
Saat dilangsungkan coblosan ini, mayoritas kios pedagang baik di lantai 1 dan lantai 2 banyak tutup. Ada juga yang datang lebih awal membuka, kemudian menutup kios dagangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditutup gasik mau nyoblos. Ini buka sebentar dan banyak yang libur (jualan). Coblosan pasar seni banyak yang libur," kata Lin, penjual sembako di Pasar Rejowinangun kepada wartawan, Rabu (14/2/2024).
"Disini pedagange jauh-jauh. Mereka pada nglegakne (meluangkan) coblosan," sambungnya.
Pedagang sembako lainnya, Sartini berharap dengan coblosan ini bisa menghasilkan pemimpin dan semuanya lancar. Selain itu, mudah mendapatkan pekerjaan.
"Yang lulusan dapat pekerjaan, lapangan kerja banyak. Perekonomian lancar, barang murah dan daya beli masyarakat banyak," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro, Kota Magelang, Syaifullah mengatakan, pasar di Kota Magelang tetap buka seperti biasa.
"Resmi, formal (coblosan) tetap buka, meskipun pedagang ada yang menutup atau menunda bukanya kan biasa. Tetapi, tetap buka," kata Syaifullah.
"(suasana pasar sepi) Di jalan-jalan ya gitu, fenomena kan baru (gawe pemilu)," kata dia.
(ahr/apl)