Ratusan Selebaran Gelap Diduga Black Campaign Beredar di Masjid Magelang

Ratusan Selebaran Gelap Diduga Black Campaign Beredar di Masjid Magelang

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 13 Feb 2024 12:40 WIB
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang M Habib Sholeh, Selasa (13/2/2024).
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang M Habib Sholeh, Selasa (13/2/2024). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Magelang menemukan ratusan selebaran diduga black campaign terhadap salah satu calon anggota DPR RI. Ratusan selebaran tersebut ditemukan di masjid.

Ratusan selebaran berisi dugaan black campaign tersebut ditemukan salah seorang warga yang akan salat magrib di Masjid Punduhan, Desa Jogonegoro, Kecamatan Mertoyudan, Minggu (11/2). Selebaran ini dicetak berwarna dengan ukuran lebar 20 sentimeter dan 30 sentimeter.

Temuan tersebut dilaporkan ke Pengawas Pemilu Desa dan Pengawas Pemilu Kecamatan. Pengawas Pemilu Kecamatan lalu mengamankan 224 lembar selebaran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bawaslu Kabupaten Magelang menemukan selebaran gelap yang disebarkan di masjid. Pertama adalah ditemukan oleh warga yang menjelang salat magrib. Warga ini yang kebetulan anaknya adalah anggota KPPS. Oleh warga ini, kemudian dilaporkan ke pengawas TPS diteruskan ke Panwas Desa dan Panwascam, akhirnya kemudian diambil. Sehingga yang di masjid itu belum sempat tersebar," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M Habib Shaleh kepada wartawan di Lapangan Drh Soepardi Sawitan, Magelang, Selasa (13/2/2024).

"Angkanya sudah kita hitung kemarin bersama Tim Gakkumdu, Bawaslu, Polresta dan Kejaksaan sejumlah 224 lembar. Selebaran gelap di Masjid Punduhan, Desa Jogonegoro, Kecamatan Mertoyudan. Posisi barang bukti sekarang ada di kantor Bawaslu," sambung Habib.

ADVERTISEMENT

Habib menyebut pihaknya kini tengah melakukan penelusuran. Pihaknya pun belum melakukan pleno, karena terduga pelaku yang meninggalkan ratusan selebaran itu belum ditemukan.

"Oleh pelaku (selebaran) hanya ditinggal di dalam masjid dan kemudian ditemukan oleh warga. Langkah yang kami lakukan yang pertama adalah menelusuri ya, apakah ada selebaran gelap yang lain. Karena kalau orang cetak tidak mungkin angkanya hanya 224, pasti kan lebih. Nah maka itu ada potensi itu tersebar (tempat lain)," ujar Habib.

Habib mengatakan, selebaran tersebut berisi konten yang mendiskreditkan salah satu calon anggota DPR. Namun pihaknya tak menyebut siapa calon yang dimaksud.

"Ya isinya itu masih terkait dengan mendiskreditkan salah satu calon legislatif DPR RI. Tetapi karena ini kan masa pemilu ya tinggal besok. Kami kan tidak mungkin untuk membuka siapa beliau dan sebagainya. Kita hormati karena besok masa pemilu, kita tidak ingin mengganggu proses pemilu," kata dia.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads