Jalur Pantura Demak terputus akibat banjir yang merendam wilayah tersebut. Jembatan apung di Sungai Wulan kini menjadi akses alternatif favorit warga dari Demak ke Kudus atau sebaliknya.
Pantauan detikJateng, Selasa (13/2/2024), jembatan apung ini ramai oleh lalu lintas warga yang melintas. Pengendara sepeda motor secara bergantian yang melintas di atas jembatan terbuat dari kayu itu. Jembatan apung ini panjangnya 70 meter dengan lebar 2,5 meter.
Di posko bagian selatan atau di Demak terdapat pos. Di situlah pengendara sepeda motor harus membayar Rp 2 ribu untuk sekali jalan. Ada dua petugas yang berjaga di pos tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengendara motor, Santoso, mengaku dari Pati akan menuju Demak. Karena Pantura Demak hingga kini kebanjiran, akhirnya dia melewati jembatan apung yang terletak di Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, yang menghubungkan Demak.
"Dari Pati mau ke Demak, baru kali ini karena banjir. Ya ini termasuk jembatan penolong untuk menghubungkan ke Demak," jelas Santoso ditemui di lokasi, Selasa (13/2/2024).
Dia biasanya lewat jalur Pantura Demak-Kudus. Namun hingga kini jalur tersebut terputus karena terendam banjir. Dia tahu ada jembatan apung dari temannya.
"Tahunya dari teman yang ada informasi kalau lewat sini bisa. Biasanya lewat pantura, karena untuk menghindari banjir, antisipasi kendaraan supaya tidak macet," jelasnya.
![]() |
Pengendara lainnya, Siti Maisaroh mengatakan dirinya dari Kudus hendak menuju Kedungawaru, Demak. Dia pun melewati jalur jembatan apung karena jalur Pantura Demak sedang lumpuh karena kebanjiran selama sepekan ini.
"Dari Kudus mau ke Kedungwaru Lor Demak, ini satu-satunya karena di situ banjir, lewatnya bisa di jalur apung saja," terang Siti.
Siti biasanya melewati jalur pantura. Namun kondisinya saat ini sedang banjir. Sekali lewat jembatan apung, dia membayar Rp 2 ribu. Jika pulang pergi, dia mengeluarkan uang Rp 4 ribu.
"Sekitar sini 15 menit, kalau lewat pantura 30 menitan. Sekali lewat Rp 2 ribu, pulang Rp 2 ribu, tidak apa-apa karena buat pemeliharaan jembatan apung," ungkapnya.
Warga Setrokalangan, Sukanjar (45) mengatakan sepekan belakangan ini jembatan apung ramai pengendara sepeda motor. Baik warga yang dari Kudus ke Demak atau sebaliknya. Warga memilih melintas jembatan apung karena kondisi jalur Pantura Demak sedang lumpuh imbas banjir.
"Sepekan inilah ramai, banyak warga Kudus atau Demak lewat sini, karena di sana banjir," kata Sukanjar ditemui di lokasi.
Menurutnya warga yang melintas dipungut Rp 2 ribu untuk pemeliharaan jembatan. Akses jembatan itu juga sering digunakan warga sehari-hari. Biasanya para pekerja buruh rokok dari Demak ke Kudus.
"Kalau sore tambah ramai lagi, banyak buruh yang lewat sini," kata dia.
(aku/dil)