Puluhan Siswa-Guru SMK Muhammadiyah 3 Sragen Keracunan

Puluhan Siswa-Guru SMK Muhammadiyah 3 Sragen Keracunan

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 12 Feb 2024 19:43 WIB
Dinas Kesehatan dan PMI Kabupaten Sragen menindaklanjuti laporan keracunan massal di SMK Muhammadiyah 3 Sragen, Senin (12/2/2024).
Dinas Kesehatan dan PMI Kabupaten Sragen menindaklanjuti laporan keracunan massal di SMK Muhammadiyah 3 Sragen, Senin (12/2/2024). Foto: dok. PMI Sragen
Sragen -

Puluhan siswa dan guru SMK Muhammadiyah 3 Sragen mengalami keracunan massal. Mereka mengalami keracunan usai menyantap snack saat kegiatan di sekolah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti mengatakan ada 59 siswa dan guru yang mengalami keracunan. Mereka dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit di Sragen.

"Iya tadi dapat laporan sekira pukul 10.30 WIB bahwa ada kejadian diduga keracunan makanan di SMK Muhammadiyah 3 Sragen. Total ada sekira 59 dari siswa dan guru," kata Udayanti saat dihubungi detikJateng, Senin (12/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Udayanti mengatakan, mereka mengalami pusing dan muntah usai menyantap snack yang disajikan itu. Mereka kemudian dibawa ke Puskesmas Gemolong, RSUD Soeratno, dan RSU Assalam.

"Ada yang dibawa di puskesmas dan rumah sakit terdekat. Di puskesmas sudah pulang semua, di RS Assalam masih ada satu, RSUD Soeratno ada enam. Tapi kondisi sudah membaik dan diobservasi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dirinya mengatakan untuk snack yang dimakan oleh siswa dan guru tersebut ada roti dan arem-arem. Dirinya mencurigai pada makanan arem-arem.

"Snack-nya ada dua macam, roti dan arem-arem, kemungkinan di arem-arem. Sebagian besar ditemukan keluhan setelah makan arem-arem. Setelah kejadian itu, ada yang mual dan muntah," ucapnya.

Selanjutnya, pihaknya menindaklanjuti di lapangan dan melakukan penyelidikan epidemiologi.

"Kami melakukan penyelidikan epidemiologi. Melakukan penanganan ke pasien, ambil sampel makanan dan air. Air kami periksakan ke Labkesda, makan kami periksakan ke laboratorium kesehatan provinsi Jateng," pungkasnya.




(rih/ahr)


Hide Ads