Bendung Pengendali Banjir Wilalung di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah debitnya tembus 1.100 meter kubik per detik. Pihak operator pun membuka pintu bendung ke arah Sungai Juana 30 sentimeter.
Pantauan detikJateng di lokasi pukul 13.00 WIB, genangan air sudah peres (penuh sekali) sampai pintu Bendung Wilalung. Arus air pun deras menuju ke Sungai Wulan arah ke Demak dan Jepara, dan juga menuju Sungai Juana.
Operator Bendung Wilalung Kudus, Karno mengatakan untuk debit di Bendung Wilalung terus bertambah mengingat curah hujan di Kudus dan sekitarnya cukup tinggi. Dampaknya pintu bendung ke arah Sungai Juana dibuka hingga 30 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dibuka pintu ke arah Sungai Juana nomor 8, untuk 30 sentimeter, penambahan semalam sudah full," jelas Karno kepada detikJateng ditemui di lokasi, Rabu (7/2/2024).
Karno mengatakan debit saat ini mencapai 1.100 meter kubik per detik. Padahal hari kemarin, kata dia, baru mencapai 850 meter kubik per detik. Bendung Wilalung pun ditetapkan status siaga.
"Statusnya siaga, sekarang 1.100 meter kubik per detik," jelasnya.
Sementara itu rombongan Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie melakukan peninjauan langsung ke Bendung Wilalung. Hasan mengatakan debit di bendung buatan Belanda itu cukup membuat waswas. Karena saat ini sudah tembus di atas 1.000 meter kubik per detik.
"Ini kita sedang memastikan situasi bendungan karena saya dapat info di sana (Bendung Klambu) sudah 1.100 meter kubik per detik. Kita pastikan di sini 1.040 meter kubik per detik, debit yang saya pikir sangat kita waswas," ujarnya di lokasi siang ini.
Oleh karena itu, Hasan meminta kepada BBWS Pemali Juana hingga pihak terkait untuk memantau selama 24 jam. Harapannya tidak terjadi bencana alam mengingat curah hujan begitu tinggi belakangan ini di daerah Kudus dan sekitarnya.
"Saya minta tolong kepada BBWS Pemali Juana untuk memastikan dan memantau perkembangannya, kalau ada apa-apa diupdate posisinya seperti apa sehingga bisa dilakukan langkah-langkah yang cepat juga," kata Hasan.
"Seandainya debit tidak mau turun kita lakukan mitigasi termasuk tanggul-tanggul itu. Dan saya minta untuk berkoordinasi selama 24 jam," Hasan melanjutkan.
Diberitakan sebelumnya, Bendung Pengendali Banjir Wilalung di Desa Kalirejo Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, berstatus siaga. Debit air saat ini mencapai di atas 800 meter kubik per detik.
"Statusnya siaga, imbauan kita berdoa untuk situasi dan kondisi debit turun semua aman terkendali," kata Operasional Bendung Wilalung Kudus, Karno saat ditemui di kantornya, Selasa (6/2).
Dipenuhi Sampah
Kondisi bendung itu saat ini juga terpantau dipenuhi dengan sampah sehingga menghambat aliran sungai.
Pantauan detikJateng di lokasi, sampah menumpuk di pintu Bendung Wilalung menuju ke Sungai Wulan atau Demak, Rabu (7/2/). Sampah menyumbat sehingga aliran air terhambat.
Terpantau sampah terdiri dari batang kayu, bambu hingga dedaunan. Akibatnya genangan air juga melimpas ke pintu lainnya.
![]() |
Menanggapi hal itu Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie mengatakan untuk pembersihan sampah baru bisa dilakukan setelah debit air turun di angka 500 meter kubik per detik. Menurutnya jika dibersihkan sekarang membahayakan karena debit air sedang tinggi.
"Sampah tadi informasi dari teman-teman menunggu di posisi (debit) 500 atau 600 meter kubik per detik, turun dulu," terang Hasan.
"Karena bahaya kalau diambil sekarang dengan posisi 1.040, nunggu posisi sudah turun baru kemudian dipindah sampah, diangkat semua biar aliran air lebih lancar lagi," Hasan melanjutkan.
(apu/rih)