Tanggul Sungai Wulan di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami sliding akibat abrasi atau pengikisan tanah. Warga pun waswas jika tanggul yang sliding itu jebol karena debit Sungai Wulan saat ini sedang tinggi.
Pantauan detikJateng di lokasi, tanggul mengalami sliding hingga membuat pintu air bergeser. Dari pengamatan di lokasi, tanggul mengalami sliding dengan lebar 15 sampai 20 meter dengan kedalaman 7 meter.
Sementara itu debit air Sungai Wulan terpantau sedang tinggi. Genangan air Sungai Wulan terpantau peres dengan tanggul. Di sisi lain, sebelah tanggul terdapat jalan raya Kudus-Purwodadi hingga permukiman warga Undaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga Undaan, Samtari mengatakan persoalan sliding tanggul setiap tahun. Menurutnya bantaran tanggul saat ini terus terkikis dan hanya menyisakan sekitar 2 meter. Pintu air pun sudah bergeser jauh dari sebelumnya. Samtari mengaku khawatir jika tanggul itu jebol.
"Pintu diganti dan diajukan, karena bantaran berkurang dua meter, kalau airnya tambah terus bahaya jika jebol," kata Samtari ditemui di lokasi, Selasa (6/2/2024).
Menurutnya genangan air di Sungai Wulan terus bertambah sejak kemarin. Sebab curah hujan di Kudus dan sekitarnya sedang tinggi. Samtari mengaku waswas jika tanggul jebol bisa berdampak banjir bandang ke permukiman warga hingga persawahan.
"Mulai tinggi sejak kemarin, semalam tambah terus, ada banyak permukiman warga Desa Undaan, Ngemplak, Wates pasti terdampak jika jebol," kata dia.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas PUPR Kudus Arief Budi Siswanto bersama Ketua DPRD Kudus Masan meninjau langsung tanggul Sungai Wulan yang mengalami sliding. Arief mengaku sudah mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana untuk perbaikan.
"Ya dalam hal kondisi sliding ini kita sudah disampaikan ke Balai Besar (BBWS Pemali Juana) agar segera ditangani, namun kita belum bisa menangani ketika kondisi air cukup tinggi, karena jangan sampai nanti kena sayapan dari pintu malahan berakibat fatal," jelas Arief ditemui di lokasi.
"Ketika nanti ada tambahan urukan yang ada di sini dikhawatirkan tidak tepat sasaran," lanjut dia.
Arief mengaku pemerintah baru bisa melakukan penanganan sementara, yakni dengan menutup terpal untuk mengurangi gerusan tanggul Sungai Wulan.
"Ini sementara untuk mengurangi gerusan dari hujan kita tutup terpal dulu biar tidak terjadi tambahan slidingnya," jelasnya.
Baca juga: Grobogan Banjir, 11 Kecamatan Terdampak! |
Sementara itu Ketua DPRD Kudus Masan meminta kepada Dinas PUPR Kudus untuk terus berkoordinasi terkait dengan perbaikan tanggul Sungai Wulan yang mengalami sliding. Sebab ada beberapa desa hingga persawahan di Undaan yang terdampak jika tanggul sampai jebol.
"Di sini terus rutin setiap tahun, ketika dapat kiriman air dari Sungai Wulan sangat besar di sini, karena ini jalur pembuangan jalur pertanian di wilayah Kecamatan Undaan, ribuan hektare tergantung pada aliran ini," terang Masan di lokasi.
"Maka ini penting sekali, ini bangunan (pintu air) sudah tahun 1957, sudah terlalu tua maka kedalamannya sangat dalam. Dan ini bukan menjadi kewenangan pemerintah kabupaten maka tentunya PUPR agar berkoordinasi dengan pemerintah pusat," Masan melanjutkan.
(rih/apu)