Peringatan Jumenengan Keraton Solo Tanpa Kirab, Antisipasi Ditunggangi Politik

Peringatan Jumenengan Keraton Solo Tanpa Kirab, Antisipasi Ditunggangi Politik

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 06 Feb 2024 13:41 WIB
Prosesi Jumenengan SISKS ke-20 di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (6/2/2024).
Prosesi upacara Jumenengan SISKS Paku Buwono XIII ke-20 di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (6/2/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Peringatan jumenengan ke-20 Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono (PB) XIII yang diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta kali ini dibuat sederhana. Kirab gunungan ditiadakan dan jumlah tamunya dibatasi.

Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng mengatakan pembatasan dalam acara ini tak lepas dari agenda politik 2024. Diketahui, acara jumenengan dilaksanakan menjelang Pemilu 2024.

Prosesi Jumenengan SISKS ke-20 di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (6/2/2024).Tari bedhaya ketawang saat prosesi Jumenengan SISKS ke-20 di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (6/2/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

"Kirabnya tidak (ada), karena ini sudah masuk hari tenang. Dan pastinya ini masuk tahun politik, semua harus bisa menahan diri, supaya tidak ada tunggangan kepentingan politik. Dari pengalaman saya, justru tidak menguntungkan Keraton," kata Gusti Moeng kepada awak media, Selasa (6/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gusti Moeng, tidak adanya kirab gunungan kali ini tidak mengurangi esensi dari acara jumenengan.

Acara jumenengan ini dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, Selasa (6/2). Sejumlah acara adat dilakukan, seperti kekancingan, tarian bedhaya ketawang, pelog barang, dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

"Sebetulnya sama (susunan acaranya). Urutannya tidak ditambahi tidak dikurangi," ujar Gusti Moeng. Dalam acara itu, pihak Keraton hanya mengundang sekira 300 tamu undangan.

Salah seorang Kerabat Keraton Solo, KP Edhy Wirabhumi mengatakan di masa Pemilu ini semua pihak harus bisa menahan sendiri.

"Dari Sinuhun, informasi yang diberikan kepada kami hanya 200 undangan. Kami juga mengundang kira-kira 100, yang hadir lebih banyak kerabat dan keluarga. Penjabat tingginya tidak ada, tapi perwakilan Kemenhan, Kemendagri, Kementerian PUPR. Luar negeri ada, yang istilahnya sahabat kami," kata Edhy.




(dil/rih)


Hide Ads