Karnaval Grebeg Sudiro Digelar Lusa, Peserta Dilarang Pakai Atribut Parpol

Karnaval Grebeg Sudiro Digelar Lusa, Peserta Dilarang Pakai Atribut Parpol

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 02 Feb 2024 15:36 WIB
Persiapan Grebeg Sudiro. Warga membuat jodang miniatur joglo di RW 2, Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Jumat (2/2/2024).
Persiapan Grebeg Sudiro. Warga membuat jodang miniatur joglo di RW 2, Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Jumat (2/2/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Solo -

Puncak acara Grebeg Sudiro di Solo berupa karnaval akan digelar lusa, Minggu (4/2). Panitia Grebeg Sudiro melarang pemakaian atribut partai politik ataupun berkampanye.

Ketua 3 Grebeg Sudiro, Yanuar Sri Haryanto mengatakan persiapan untuk gelaran karnaval budaya sudah mencapai 80 persen. Jodang dari masing-masing RW maupun jodang utama sudah mulai dibuat para warga Kelurahan Sudiroprajan.

"Alhamdulillah ini tinggal titik-titik perlengkapan yang masih kita genjot terus seperti papan peserta, bendera, kemudian jodang, banner-banner," terang Yanuar kepada detikJateng, di Kelurahan Sudiroprajan, Jumat (2/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan karnaval budaya yang akan digelar di kawasan Pasar Gede mulai pukul 13.00 WIB itu juga akan menghadirkan pentas seni yang akulturasi budaya China dan Jawa. Ia memperkirakan akan ada sekitar 2.500 peserta yang datang dari 50 kelompok masyarakat.

Oleh karena itu, masyarakat tak hanya harus menjaga barang agar tak hilang, Yanuar juga mengingatkan masyarakat agar tidak menggunakan atribut dari partai politik mana pun. Kegiatan politik ataupun kampanye pun tidak boleh dilakukan di gelaran karnaval budaya Grebeg Sudiro 2024.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat yang menonton harus menjaga barang-barang bawaannya, karena di sana itu rentan sekali kejahatan. Apalagi nanti kalau pas prosesi jodang sama kue keranjang, itu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para pencopet," terangnya.

"Yang lebih kita tegaskan lagi, tidak boleh menggunakan APK (alat peraga kampanye) parpol mana pun. Karena ini tahun politik, kita tegaskan itu," sambungnya.

Ia menerangkan, akan ada 16 jodang yang datang dari jodang utama berisi 4.000 kue keranjang, jodang miniatur Slamet Riyadi, jodang buah Pasar Gede, serta jodang dari masing-masing RW. Jodang tersebut akan dijajarkan di panggung karnaval budaya ke arah utara hingga ke Pasar Gede.

Isian jodang sendiri merupakan makanan khas yang masih dibuat warga Sudiroprajan, seperti gembukan, makanan tradisional yang masih dibuat oleh satu warga di Sudiroprajan. Nantinya, isian jodang juga akan diperebutkan para masyarakat Kota Solo yang hadir.

"Jodang itu untuk mempromosikan kuliner yang ada di Sudiroprajan, khususnya di masing-masing RW. Karena masing-masing RW ini mempunyai kuliner khas sendiri. Kalau jodang itu dulunya itu gunungan yang diarak keliling Sudiroprajan setelah itu diperebutkan," tuturnya.

Namun tak semua jodang dari masing-masing RW berisikan makanan khas. Salah satunya jodang warga RW 2 Kelurahan Sudiroprajan, yang merupakan jodang Joglo.

Salah satu warga yang tengah mengerjakan Jodang, Anwar (46) mengatakan bahwa tidak ada home industry di RW 2 Kelurahan Joglo, sehingga jodang yang dibuat pun merupakan jodang miniatur joglo.

"Soalnya di sini juga masih banyak rumah joglo, jadi kita buatnya Jodang Joglo," tuturnya saat ditemui detikJateng di Kelurahan Sudiroprajan.

Sambil mengecat jodang yang sudah dibuat selama dua minggu itu, ia pun turut berharap agar gelaran Grebeg Sudiro bisa memberikan manfaat bagi para masyarakat Kelurahan Sudiroprajan. Termasuk untuk mempromosikan usaha-usaha milik warga yang dipamerkan lewat jodang masing-masing RW.

"Semoga manfaatnya bisa lebih lagi ke masyarakat, bisa lebih merata," tuturnya.




(rih/ahr)


Hide Ads