Warga di perbatasan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Gunungkidul, DIY, menggelar aksi damai menuntut tambang uruk tol Jogja-Solo dihentikan. Warga dari beberapa desa ini turun ke jalan.
Warga yang demo berasal dari Desa Ngandong dan Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten dan Desa Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul.
Pantauan detikJateng, warga mulai datang ke jalan arah Dusun Bometen, Desa Ngandong, pukul 08.00 WIB. Warga pria wanita, tua dan muda berkumpul di jalan desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga membawa tiga spanduk besar bertuliskan tuntutan yang dibentangkan di jalur truk tambang. Di antaranya warga meminta janji kompensasi dipenuhi dan fasilitas umum yang rusak dibenahi.
Warga kemudian berorasi bergantian mulai dari kepala desa, tokoh masyarakat, dan warga sekitar. Warga lalu memasang portal cor semen di tengah jalan yang biasanya digunakan untuk lewat truk uruk proyek tol Jogja-Solo.
Aktivitas tambang di lokasi yang masuk wilayah Gunungkidul juga tidak tampak berkegiatan. Beberapa truk yang terlanjur di lokasi diminta pulang karena jalan dicor.
"Tidak panjang lebar keputusan kami warga Desa Ngandong, pada hari ini juga akses jalan desa kami tutup untuk pertambangan. Dan akan kami izinkan dan akan kami buka kembali setelah semua kewajiban dituntaskan," kata tokoh masyarakat Desa Ngandong, Madyo saat berorasi, Jumat (2/2/2024) siang.
![]() |
Menurut Madyo, penambangan di dekat desanya ngawur dan tidak beraturan. Tidak ada aspek keamanan yang dilakukan pihak penambang.
"Penambangan tidak melakukan pengamanan ke belakang, ini ugal-ugalan. Maka pada hari ini juga akses jalan kami tutup," katanya.
Sementara itu Kades Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, Sugiyanto menyatakan warganya juga terdampak. Namun penambang tidak bisa diajak komunikasi.
"Kami enam bulan ini tidak bisa komunikasi sehingga apa yang menjadi hak masyarakat tidak terpenuhi. Belum jalan kami jadi rusak, jalan itu jalan desa," kata Sugiyanto saat orasi.
Akibat tambang, kata Sugiyanto, terjadi banjir dan longsor yang kena wilayah Desa Ngandong. Untuk itu, sebelum hak masyarakat dipenuhi, warga minta aktivitas tambang dihentikan.
"Di Serut ada tiga tambang. Sebelum kewajiban dan hak warga kami dipenuhi maka kami minta untuk dihentikan," imbuh Sugiyanto.
Sebelumnya diberitakan, longsor dan banjir terjadi di dua desa di Kecamatan Gantiwarno, Klaten yang berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul. Longsor di Desa Ngandong menghantam dua rumah yang memaksa penghuninya diungsikan.
"Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah terdampak dua rumah masing-masing ada empat jiwa," ungkap Kaur Perencanaan Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Sugiya kepada detikJateng, Rabu (31/1).
(rih/apu)