3 Tambang Proyek Tol di Klaten Rawan Longsor, Pengungsian untuk Warga Disiapkan

3 Tambang Proyek Tol di Klaten Rawan Longsor, Pengungsian untuk Warga Disiapkan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 08 Jan 2024 17:56 WIB
Bukit yang ditambang Uruk Tol di Kecamatan Wedi, Klaten.
Bukit yang ditambang untuk uruk tol di Kecamatan Wedi, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Tiga lokasi tambang tanah uruk proyek tol Jogja-Solo di Kabupaten Klaten rawan longsor. Pemkab Klaten mewaspadai dan menyiapkan skenario pengungsian untuk mengantisipasi risiko yang tidak diinginkan.

"Ini tadi kami sampaikan untuk rawan longsor mulai diwaspadai. Yang kami amati khususnya untuk yang penambangan tol," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna di kantor Pemkab Klaten, Senin (8/1/2024) usai rapat koordinasi.

Menurut Syahruna, ada tiga titik lokasi tambang tanah uruk tol yang terus diamati. Yaitu di Kecamatan Gantiwarno, Kecamatan Wedi, dan Kecamatan Bayat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang di Dusun Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno; Desa Kadibolo, Kecamatan Wedi; dan Kebon (Bayat), ada tiga titik. Ya kita hitung dampaknya dan jangan sampai ada kejadian," lanjut Syahruna.

Dari ketiga titik itu, sambung Syahruna, titik di Dusun Bometen yang paling diantisipasi. Apabila curah hujan tinggi, skenario pengungsian akan dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Kalau curah hujan tinggi, kurang lebih 200 jiwa akan kami evakuasi ke balai desa dan gedung sekolah, ini kami pantau terus. Aktivitas tambang masih," ucap Syahruna.

Untuk pemantauan, terang Syahruna, BPBD berkoordinasi dengan relawan dan pemerintah desa. Tim BPBD setiap saat ke lokasi untuk memantau.

"Tim kami juga ke sana memantau. Tiga lokasi ini paling rawan karena penambangan masih baru, sehingga jika curah hujan tinggi akan labil," ujar Syahruna.

Persiapan logistik, imbuh Syahruna, juga telah disiapkan kebutuhan berapa. Sampai berapa hari kebutuhan logistik yang diperlukan semua sudah diperhitungkan.

"Berapa hari kebutuhan logistik yang diperlukan semua sudah diperhitungkan. Untuk lokasi di Desa Kadibolo, Kecamatan Wedi permukiman tidak terlalu mepet ke bukit, tapi memang ada beberapa rumah di bawah, untuk Kebon jauh," ucap Syahruna.

Camat Gantiwarno, Veronica Retno S mengatakan saat ini kondisi masih aman dan terus dipantau. Hujan sudah turun tetapi belum intensitas tinggi.

"Belum hujan intensitas tinggi, ini terus dipantau. Nantinya tempat pengungsian sudah kita siapkan," jelas Retno saat dimintai konfirmasi detikJateng.




(cln/rih)


Hide Ads