Banjir akibat luapan sempat merendam ruas jalan Jogja-Solo di dekat proyek exit tol Jogja-Solo Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Pihak pengelola tol Jogja-Solo angkat bicara menanggapi kejadian tersebut.
"Terkait kejadian limpasan air di Jalan Nasional Klaten-Prambanan Km 43+ 500 pada tanggal 30 Januari 2024, limpasan terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dan dalam waktu yang lama. Debit air di sungai dan saluran yang ada di sekitar area cukup besar dan saluran eksisting yang ada perlu dilakukan penyesuaian," jelas Pimpinan Proyek PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), M Ahdal Masruhin kepada detikJateng, Kamis (1/2/2024) siang.
Menurut Ahdal, dari keterangan warga sekitar di lokasi tersebut memang beberapa kali terjadi genangan pada saat intensitas hujan cukup tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut, pihak tol telah melakukan beberapa upaya antara lain membuat sudetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudetan jalur air di area akses exit tol Prambanan menuju saluran eksisting untuk melancarkan aliran air. Juga melakukan normalisasi pada saluran air warga dan saluran irigasi di sekitar lokasi," jelas Ahdal.
Setelah kejadian, lanjut Ahdal, sudah dilakukan joint survey antara pihak Tol, PPK Jateng, Bidang SDA DPUPR Kabupaten Klaten, UPTD Wilayah Jogonalan, BBWS Bengawan Solo pada tanggal 31 Januari 2024. Survei untuk menentukan rencana jangka panjang agar kejadian sama tidak terulang.
"Untuk menentukan rencana jangka panjang agar kejadian sama tidak terulang. Antara lain rencana untuk memperbesar saluran crossing eksisting agar dapat menampung debit air di kemudian hari," imbuh Ahdal.
Koordinator Pengawas Jalan PPK 3.4, Danang Purwoko menjelaskan penyebab limpasan air karena hujan dengan intensitas tinggi dari jam 16.00- 19.00 WIB. Hal itu mengakibatkan meluapnya air dari permukiman sekitar sehingga avur Nolojayan tidak mampu menampung.
"Avour Nolojayan tidak mampu menampung, juga adanya penyempitan, sedimentasi saluran di depan proyek exit tol akibat bongkaran material proyek tol yang sedang proses pembersihan, sehingga air terhambat menuju outlet dan meluap ke jalan nasional," jelas Danang kepada detikJateng.
Menurut Danang, arahan balai BBWS Bengawan Solo untuk dilakukan koordinasi dan menugaskan petugas mengawasi pintu air di bendung Nolojayan. Sedimentasi saluran sekitar exit tol dibuatkan sudetan agar air limpasan sekitar exit tol lancar ke arah outlet.
"Telah dilakukan penanganan sementara oleh pihak tol antara lain membuat sudetan sepanjang 135 meter untuk mengalirkan air limpasan sekitar exit tol lancar ke arah outlet dan melakukan normalisasi pada saluran - saluran irigasi," imbuh Danang.
Diberitakan sebelumnya, ruas jalan Jogja-Solo di Kecamatan Jogonalan, Klaten terendam akibat hujan deras sekitar tiga jam. Arus lalu lintas dari Jogja dan Solo dilakukan contra flow.
"Di Jogonalan ada genangan. Satu titik di depan rencana exit tol Desa Somopuro dan satu di Pandansimping," jelas Kasat Lantas Polres Klaten AKP Riki Fahmi Mubarok kepada detikJateng, Selasa (30/1/2024) dari lokasi kejadian.
Menurut Riki, banjir luapan air tersebut memiliki ketinggian yang berbeda di ruas jalan dari Jogja ke Solo. Ada yang setinggi lutut dan setinggi rantai sepeda motor.
(ahr/apu)