Uang Palsu Beredar di Pasar Harjodaksino Solo, Sejumlah Pedagang Jadi Korban

Uang Palsu Beredar di Pasar Harjodaksino Solo, Sejumlah Pedagang Jadi Korban

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 30 Jan 2024 14:44 WIB
Uang palsu pecahan 100 ribu yang diterima pedagang di Pasar Harjodaksino, Solo, Selasa (30/1/2024).
Uang palsu pecahan 100 ribu yang diterima pedagang di Pasar Harjodaksino, Solo, Selasa (30/1/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Solo -

Uang rupiah palsu pecahan 100 ribu beredar di Pasar Harjodaksino, Solo. Sejumlah pedagang menjadi korban.

Salah satu pedagang di Pasar Harjodaksino yang menjadi korban, Giyarsih (52) mengaku menerima uang pecahan 100 ribu dari pembeli yang belakangan diketahui adalah uang palsu.

"Pas banyak orang, nggak diperhatikan, (ternyata) dapat empat (uang rupiah palsu 100 ribu)," tutur Giyarsih saat ditemui detikJateng di lapaknya, Selasa (30/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu pada Selasa (23/1) lalu. Ia menceritakan, keadaan pasar yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Danukusuman, Kecamatan Serengan, itu usai subuh memang cukup ramai. Ia pun tak sempat mengecek uang yang diterima satu per satu.

Giyarsih baru mengetahui uang yang diterimanya palsu ketika siang hari. Saat itu, dia hendak menabung di bank keliling.

ADVERTISEMENT

"Konangan niku pas ajeng ditabungke (ketahuan ketika mau ditabung), (petugas) bank itu malah 'Bu artone palsu sedoyo' (uangnya palsu semua)," terangnya.

Warga Tawangamangu yang menjual bumbu-bumbu dapur itu pun mengaku rugi hingga Rp 500 ribu karena beberapa waktu lalu sudah tertipu uang palsu 100 ribu.

"Kalau dapat atusan (uang Rp 100 ribu) lagi itu ndredek, masih deg-degan," ujarnya.

Meski demikian, Giyarsih belum melapor kepada Lurah Pasar Harjodaksino maupun ke Polsek Serengan. Ia hanya menerima dan berusaha untuk lebih berhati-hati. Meski begitu, ia juga menaruh kecurigaan akan adanya sindikat terkait peredaran uang palsu tersebut.

"Itu nggak mungkin langsung, wong empat mesti (orang empat pasti) komplotan," ungkapnya.

"Tadinya yang mau kena itu penjual pisang, tapi konangan (ketahuan) langsung diomongi 'Mbak duitmu palsu'. Langsung lari tapi malah ke sini," kata Giryasih menirukan gaya bicara penjual pisang yang hampir tertipu.

Hal serupa dirasakan oleh Bowo (68), penjual jajanan pasar di Pasar Harjodaksino. Ia mengaku tak terlalu mengingat kapan dirinya tertipu uang palsu, lantaran sudah terjadi cukup lama.

"Waktu itu pokoknya beli bolu, Rp 5.000. Uangnya 100 ribu, tak ijoli (kembalian) Rp 95.000," terang Bowo kepada detikJateng.

Ia mengungkapkan, hal tersebut terjadi pagi hari ketika ada banyak pembeli yang berkunjung di lapaknya. Ia baru mengetahui uang miliknya palsu saat sudah siang hari.

"Belum lapor, takut. Tapi yo waswas semoga bisa tertangkap (pelakunya)," terang Bowo.

Tak hanya itu, kejadian serupa juga terjadi pada Narni (60), penjual daging di Pasar Harjodaksino. Ia tertipu uang palsu 100 ribu.

"100 ribu, awan-awan (siang-siang). Dia ngasih 100 ribu, kembali Rp 80 ribu," tuturnya.

"Mboten lapor, nggih luwih ati-ati mawon (tidak lapor, ya lebih hati-hari saja)," sambungnya.

Diwawancara terpisah, Lurah Pasar Harjodaksino, Anto membenarkan jika belum mendapat laporan terkait adanya peredaran uang palsu di pasar tersebut. Namun, ia akan mengimbau para pedagang untuk lebih berhati-hati. Jika menduga uang yang diterima palsu, pedagang bisa melakukan pengecekan menggunakan mesin dari Bank Indonesia (BI) yang sudah tersedia di kantor Pasar Harjodaksino.

"Di kantor itu dari BI ada alat besarnya untuk khusus pengecekan uang palsu. Intinya kalau curiga sama uang tersebut, naik saja ada alatnya untuk pengecekan itu dari dulu sudah ada," terang Anto saat dihubungi detikJateng.

Ia pun akan mengimbau para pedagang agar melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian agar bisa ditindaklanjuti.




(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads