Saat ini umat Islam tengah menjalankan berbagai amalan di bulan Rajab. Kehadiran bulan Rajab diketahui disebutkan dalam Al-Quran, tepatnya dalam Surat At-Taubah ayat 36. Lantas, seperti apa bacaan surat tersebut?
Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam laman resmi Kemenag RI, membaca Al-Quran memberikan banyak keutamaan bagi umat Islam. Salah satunya dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT. Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadits yang menyebut:
عن عمرَ بن الخطابِ رضي اللَّه عنهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِنَّ اللَّه يرفَعُ بِهذَا الكتاب أَقواماً ويضَعُ بِهِ آخَرين » رَوَاهُ مُسْلِمُ
Artinya: "Dari Umar bin Khattab r.a. Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT. akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Quran), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain'." (HR. Muslim).
Salah satu surat dalam Al-Quran yang dapat menjadi perhatian bagi seorang muslim di bulan Rajab ini adalah Surat At-Taubah, khususnya pada ayat 36. Diketahui bahwa pada Surat At-Taubah ayat 36 Allah SWT berfirman tentang bulan-bulan haram atau bulan yang mulia, salah satunya adalah bulan Rajab.
Bagi seorang muslim yang hendak mengetahui bacaan Surat At-Taubah ayat 36 secara lebih jelas, berikut ini bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surat At-Taubah Ayat 36
Surat At-Taubah merupakan surat ke-9 di dalam Al-Quran yang terdiri dari 129 ayat. Salah satu ayat yang menyebutkan tentang bulan Rajab adalah ayat ke-36. Berikut bacaan ayat tersebut:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
"Inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn."
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Tafsir Surat At-Taubah Ayat 36
Lantas seperti apa tafsir Surat At-Taubah ayat 36? Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, terdapat sejumlah tafsir yang menjelaskan makna Surat At-Taubah ayat 36. Salah satu yang menjadi sorotan adalah bulan Rajab yang termasuk dalam bulan haram. Dijelaskan dalam tafsir Prof. Quraish Shihab dalam Kitab Tafsir Al-Misbah, Volume V, halaman 87 bahwa melalui Surat At-Taubah ayat 36 dijelaskan tentang empat bulan haram yang dianggap agung.
Keempat bulan haram yang dimaksud adalah Muharram, Rajah, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Pada bulan-bulan haram tersebut Allah SWT melarang manusia untuk melakukan dosa, baik kecil atau besar.
Selanjutnya ada tafsir lain tentang Surat At-Taubah ayat 36 yang juga menganjurkan bagi seorang muslim agar tidak menganiaya dirinya dengan perbuatan dosa. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Abbas yang menyebut larangan untuk tidak melakukan perbuatan dosa juga berlaku pada bulan-bulan lain, tidak hanya bulan haram. Salah satu alasannya agar dapat mencegah manusia melakukan kerusakan di sepanjang usianya.
Ibnu Abbas berkata:
"Janganlah kamu menganiaya dirimu sendiri pada dua belas bulan, karena sesungguhnya itu mencegah manusia dari melakukan kerusakan di sepanjang usia" (Syekh Nawawi Banten, Tafsir Marah Labib, jilid I, (Beirut: Dar Kutub Ilmiyah, 1417 H, halaman 447).
من تلك الشهور الاثني عشر أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ هي ذو القعدة، وذو الحجة والمحرم ورجب ذلِكَ أي عدة الشهور الدِّينُ الْقَيِّمُ أي الحساب الصحيح فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أي في الأربعة الحرم أَنْفُسَكُمْ بإتيان المعاصي فإنه أعظم وزرا كإتيانها في الحرم. وقال ابن عباس: فلا تظلموا في الشهور الاثني عشر أنفسكم، وذلك منع الإنسان عن إتيان الفساد في جميع العمر
Artinya: "Dari dua belas bulan itu, empat bulan haram, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Itu, yaitu bilangan bulan, adalah agama yang lurus, yaitu perhitungan yang benar. Maka janganlah kamu menganiaya dirimu sendiri pada bulan-bulan itu, yaitu pada empat bulan haram, dengan melakukan dosa, karena sesungguhnya itu adalah dosa yang lebih besar, seperti melakukan dosa di tanah haram."
Kemudian ada tafsir Surat At Taubah ayat 36 lainnya yang menyebutkan soal bulan Rajab. Merangkum dari laman TafsirWeb, tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah menjelaskan bahwa sesungguhnya jumlah bulan dalam satu tahun dalam ketetapan Allah SWT adalah dua belas bulan. Allah telah menetapkannya di lauhul mahfuzh pada saat langit dan Bumi diciptakan untuk pertama kalinya. Diketahui bahwa di antara dua belas bulan itu terdapat empat bulan haram yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Pada bulan-bulan tersebut Allah mengharamkan peperangan.
Disebutkan bahwa hal tersebut termasuk kabar agung yang merupakan ketetapan agama yang lurus. Maka, umat Islam dianjurkan untuk jangan mendzalimi dirinya untuk melakukan peperangan pada empat bulan haram itu dan menodai kehormatannya. Sebaliknya, perangilah orang-orang musyrik, sebagaimana mereka memerangi kalian semua.
Tafsir tersebut juga mengingatkan bahwa Allah SWT menyertai dengan pertolongan-Nya kepada orang-orang yang bertakwa dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Bukan hanya itu, dijelaskan juga bahwa barangsiapa yang Allah menyertai-Nya, niscaya tidak akan dikalahkan oleh siapapun.
Demikian tadi bacaan lengkap Surat At-Taubah ayat 36 yang dilengkapi dengan tafsirnya. Semoga informasi ini bermanfaat!
Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"
(par/rih)